
Penjelasan Hukum Puasa Tapi Tidak Sahur (credit: unsplash)
Kapanlagi.com – Ramadhan, bulan yang dipenuhi berkah dan ampunan, kembali hadir membawa serangkaian ibadah yang sarat makna, salah satunya adalah sahur. Amalan sunnah yang satu ini bukan sekadar mengisi perut, tetapi juga menjadi momen penting untuk mempersiapkan diri menghadapi hari-hari puasa dengan semangat dan energi yang optimal.
Sahur bukan hanya sekedar makan sebelum fajar, melainkan langkah awal dalam perjalanan spiritual dan fisik kita selama bulan suci ini. Dengan menyantap hidangan sahur yang bergizi, tubuh kita akan terisi energi yang cukup untuk menjalani ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh ketenangan.
Namun, sering kali muncul pertanyaan: kapan waktu yang tepat untuk sahur? Bagaimana cara menentukan waktu ideal agar tidak terlewat dan puasa bisa dijalankan dengan sempurna? Mari kita simak ulasan menarik mengenai waktu sahur yang ideal, yang telah dirangkum oleh Kapanlagi.com dari berbagai sumber, pada Kamis (6/3/2025).
Advertisement
1. Waktu Ideal Sahur sesuai yang Dicontohkan Rasulullah
Makan sahur adalah momen yang penuh berkah bagi umat Islam yang sedang menjalankan puasa, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan dengan bijak.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW menegaskan betapa pentingnya mengakhirkan sahur hingga menjelang waktu Subuh.
Beliau bersabda, “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR. Anas bin Malik RA). Maka, waktu terbaik untuk sahur adalah di sepertiga malam terakhir, sekitar 10-15 menit sebelum azan Subuh.
Misalnya, jika imsak tiba pada pukul 04.15, maka sahur yang ideal adalah sekitar pukul 04.00.
Mengonsumsi sahur terlalu awal, seperti pada pukul 01.00 atau 02.00, sebaiknya dihindari karena efek kenyang tidak akan bertahan lama hingga waktu berbuka.
Jadi, jika Anda terbangun lebih awal, lebih baik menunggu hingga mendekati Subuh untuk mengisi perut dengan hidangan sahur yang penuh berkah.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Keutamaan Sahur di Sepertiga Malam Terakhir
Dalam kitab Bahrul Fawaid, Abu Bakar Al-Kalabazi mengungkapkan bahwa sepertiga malam terakhir adalah saat paling mustajab untuk berdoa, dan Rasulullah SAW pun dikenal sering melaksanakan ibadah malam sebelum sahur.
Oleh karena itu, selain menyantap hidangan sahur, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan waktu berharga ini dengan salat, zikir, dan doa, demi meraih keberkahan yang lebih.
Dalam sebuah riwayat, Zaid bin Tsabit menceritakan pengalaman sahur bersama Rasulullah, di mana jeda antara selesai sahur dan salat Subuh hanya seukuran membaca 50 ayat Al-Qur’an, menandakan Rasulullah tidak menunda makan terlalu lama.
Menurut hukum syariah, sahur masih diperbolehkan hingga azan Subuh, namun Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Niam, menekankan pentingnya berhenti sahur saat imsak sebagai langkah kehati-hatian, agar tidak ada makanan yang tertinggal ketika waktu puasa dimulai.
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, juga menambahkan bahwa menghentikan sahur saat imsak penting untuk menjaga keabsahan puasa dan menghindari risiko batal akibat makanan yang masih tersisa di mulut saat azan berkumandang.
Advertisement
3. Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Sahur
Sahur adalah momen penting untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa. Untuk menjaga energi dan kesehatan, pilihlah makanan yang cerdas.
Mulailah dengan segelas air putih untuk mencegah dehidrasi, kemudian konsumsi buah-buahan segar seperti semangka dan pisang yang kaya vitamin.
Sup sayur hangat dan bergizi, serta sumber protein tinggi seperti telur atau ikan, juga penting.
Karbohidrat kompleks dari oatmeal atau nasi merah memberikan energi berkelanjutan, sementara lemak sehat dari alpukat dan kacang-kacangan memenuhi kebutuhan energi harian.
Hindari makanan manis dan berlemak, dan makanlah dengan porsi yang pas agar tidak terlalu dekat dengan waktu imsak.
Dengan pilihan makanan yang tepat, sahur dapat mendukung puasa dengan baik.
4. Apakah Tidur Setelah Sahur Baik Bagi Kesehatan?
Tidur setelah sahur adalah kebiasaan umum saat puasa Ramadan, tetapi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Rasa kantuk setelah sahur sering disebabkan oleh kurang tidur atau perut terlalu kenyang, yang dapat memicu masalah seperti refluks asam lambung dan gangguan pencernaan.
Jika harus tidur, disarankan untuk beristirahat dalam posisi setengah duduk dengan bantal penyangga.
Sebaiknya tunggu dua jam setelah makan sebelum tidur agar sistem pencernaan bekerja optimal.
Untuk menghindari kantuk, atur porsi makanan, pilih karbohidrat kompleks, batasi kafein, dan lakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki. Dengan cara ini, puasa bisa lebih nyaman dan sehat.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)