
Ilustrasi Poster Film (Image by @arya.saloka on Instagram)
Kapanlagi.com – Industri perfilman Indonesia kembali bergairah dengan deretan film terbaru yang tayang di bioskop sepanjang bulan Mei 2025. Para sineas tanah air menghadirkan karya-karya yang menggambarkan kompleksitas kehidupan manusia dari berbagai sudut. Genre yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari drama keluarga yang menyayat hati hingga thriller penuh misteri.
Film-film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga merefleksikan persoalan sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dari trauma keluarga, perselingkuhan, hingga rahasia masa lalu, semuanya dikemas dalam sinematografi yang matang dan emosional. Inilah rekomendasi film Indonesia terbaru Mei 2025 yang wajib masuk daftar tonton anda.
Advertisement
1. Sayap-Sayap Patah 2
Ilustrasi Poster Film (Image by @arya.saloka on Instagram)
Sekuel ini membawa kita kembali ke dunia Pandu, seorang anggota Densus 88 yang kini harus menjalani hidup sebagai ayah tunggal. Kepergian istrinya membuatnya harus mengasuh Olivia seorang diri. Di tengah upaya membagi peran antara menjadi ayah dan menjalankan tugas negara, ledakan bom terjadi di sebuah kafe, menambah tekanan dalam hidupnya.
Konflik internal Pandu menjadi kekuatan utama dalam narasi film ini. Perjuangannya untuk tetap tegar menghadapi terorisme dan trauma kehilangan menjadikan film ini lebih dari sekadar kisah aksi. Penonton akan disuguhkan perpaduan antara ketegangan khas film polisi dan drama keluarga yang menyayat hati.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Tabayyun
Ilustrasi Poster Film (Image by @tabayyun.film on Instagram)
Mengangkat realita pedih yang sering diabaikan, Tabayyun adalah film yang menyentuh perasaan lewat cerita tentang Zalina, seorang ibu tunggal. Identitas ayah dari anaknya, Arka, menjadi misteri yang membuat Zalina jadi bahan gunjingan di lingkungan kerja. Ia digambarkan harus menghadapi tekanan yang nyaris tak tertahankan.
Film ini memberikan representasi yang kuat terhadap perempuan yang hidup dalam stigma sosial. Perjuangan Zalina bukan hanya tentang membesarkan anak seorang diri, tetapi juga tentang menjaga harga diri di tengah omongan orang. Ini adalah kritik sosial yang dikemas dalam narasi personal dan emosional.
Advertisement
3. Cocote Tonggo
Ilustrasi Poster Film (Image by @cocotetonggo on Instagram)
Cocote Tonggo menghadirkan kisah unik dari dunia jamu tradisional yang mulai tergerus zaman. Bu Tin, pemilik Toko Jamu Jdojo, mengalami penurunan pembeli karena putrinya, Murni, memiliki rahim yang lemah, membuatnya kesulitan mempunyai anak. Hal ini menciptakan konflik personal dan bisnis yang menyentuh isu budaya dan perempuan.
Konflik antara generasi tua dan muda menjadi tema utama film ini. Murni dipaksa menanggung beban ekspektasi keluarga, sementara tubuhnya sendiri tak mendukung harapan tersebut. Tradisi bertemu realitas medis dalam cerita yang penuh rasa getir dan reflektif.
4. Mungkin Kita Perlu Waktu
Ilustrasi Poster FIlm (Image by @teddysoe on Instagram)
Kematian Sara, anak sulung yang menjadi pusat perhatian keluarga, meninggalkan luka mendalam bagi orang tua dan adiknya. Film ini menggambarkan bagaimana kurangnya komunikasi yang jujur dan perasaan yang belum terselesaikan memperbesar jarak emosional di antara mereka. Sebuah kisah duka yang dituturkan dengan penuh empati dan keheningan emosional.
Restu, sang ayah, mencoba menjadi penopang bagi keluarganya yang rapuh, namun duka mendalam istrinya, Kasih, dan tekanan batin anak mereka, Ombak, menjadikan semua terasa berat. Masing-masing memendam kesedihan sendiri, menciptakan atmosfer penuh kesunyian dan konflik batin.
5. La Tahzan
Ilustrasi Poster Film (Image by @mdpictures_official on Instagram)
Kehidupan rumah tangga Alina dan Reza tampak baik-baik saja di permukaan. Namun semuanya berubah saat Alina menyadari bahwa Reza berselingkuh dengan Asih� selama tiga tahun. Perselingkuhan itu tidak hanya menghancurkan kepercayaannya, tetapi juga memicu konflik batin yang mendalam.
Film ini menggali lapisan emosi dari sisi korban dan pelaku pengkhianatan. Alina, yang diperankan Marshanda, tampil sebagai istri yang berusaha tetap waras dalam situasi yang menghancurkan hatinya. Di sisi lain, Reza dan Asih memicu diskusi tentang moralitas, batas cinta, dan luka pengkhianatan.
6. Dendam Malam Kelam
Ilustrasi Poster Film (Image by @falcompictures_ on Instagram)
Film ini membawa suasana thriller yang berbeda dari yang lain. Jefri dan Sarah melakukan pembunuhan terhadap istri Jefri, Sofia, namun rencana mereka berantakan ketika jenazah Sofia hilang dari kamar mayat. Alur cerita berubah menjadi perburuan kebenaran oleh pihak kepolisian yang mencium kejanggalan dari alibi mereka.
Narasi misteri yang dibangun sangat kental dengan suasana kelam dan penuh teka-teki. Penonton diajak menebak-nebak siapa yang memanipulasi situasi sebenarnya. Elemen detektif dalam cerita menambah ketegangan, menjadikannya pilihan tepat bagi penggemar cerita menegangkan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)