KUBET – Pagar Laut di Tangerang Akan Dirobohkan Hari Ini: Kegembiraan Menyambut Perubahan!

Pagar Laut di Tangerang Akan Dirobohkan Hari Ini: Kegembiraan Menyambut Perubahan!

Pagar laut Tangerang (credit: Liputan6.com)

Kapanlagi.com – Polemik mengenai keberadaan pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang akhirnya menemukan titik terang yang sangat dinantikan. Pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, pemerintah, TNI Angkatan Laut, dan masyarakat setempat secara resmi memulai proses pembongkaran pagar bambu yang membentang sepanjang 30,16 kilometer tersebut. Langkah berani ini diambil untuk mengatasi berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, seperti gangguan terhadap aktivitas nelayan dan kerusakan ekosistem pesisir yang sangat vital.

Keberadaan pagar laut ini telah menjadi sorotan publik, karena dianggap ilegal dan berada di zona yang seharusnya dimanfaatkan untuk perikanan tangkap serta pengelolaan energi. Pung Nugroho Saksono, Direktur Jenderal PSDKP KKP, menegaskan bahwa pemasangan pagar tanpa izin merupakan pelanggaran serius yang tidak bisa dibiarkan.

Sebelumnya, pada 9 Januari 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengambil langkah tegas dengan menyegel area tersebut dan memberikan tenggat waktu 20 hari kepada pihak yang bertanggung jawab untuk membongkar pagar itu. Dengan tindakan ini, pemerintah berharap agar aktivitas masyarakat di pesisir dapat kembali normal dan ekosistem pesisir dapat pulih seperti sedia kala.

1. Kronologi Pemasangan dan Polemik yang Timbul

Keberadaan pagar bambu yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di Laut Tangerang pertama kali terungkap pada September 2024, meliputi enam kecamatan dan 16 desa. Namun, kehadiran pagar ini menuai kontroversi, karena Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan dampak negatifnya terhadap nelayan dan ekosistem laut.

Pagar tersebut diduga menghambat arus laut, merusak terumbu karang, serta menyebabkan penumpukan sedimen dan peningkatan kekeruhan air, yang membuat banyak nelayan kesulitan untuk melaut. Pemasangan pagar yang dilakukan secara manual tanpa alat berat ini kini tengah diselidiki, dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menemukan siapa yang bertanggung jawab atas polemik ini.

“Kami masih mendalami siapa yang akan muncul sebagai penanggung jawab pemagaran ini,” ungkap Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP, Halid K. Jusuf.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Respons Kementerian Kelautan dan Perikanan

Inisiatif pembongkaran pagar laut yang disambut hangat oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Pung Nugroho Saksono menegaskan bahwa langkah berani ini akan mengembalikan hak masyarakat untuk mengakses laut dengan leluasa.

Dalam prosesnya, petugas gabungan dari KKP, TNI AL, dan warga lokal bersatu padu, menandakan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan konflik yang ada. Para nelayan pun bersukacita, karena setelah pagar dibongkar, mereka tidak perlu lagi memutar jauh untuk mencari ikan, langsung menuju lokasi dengan lebih mudah.

Selain itu, langkah ini juga berperan penting dalam memulihkan dan menjaga stabilitas ekosistem laut yang selama ini terancam.

3. Siapa yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar ini?

Saat ini, proses penyelidikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta instansi terkait masih berlangsung untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini.

4. Bagaimana pemerintah menangani kasus ini?

Pemerintah, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), telah mengambil langkah tegas dengan menyegel lokasi yang bermasalah dan melibatkan petugas gabungan untuk merobohkan pagar laut yang menghalangi akses.

5. Apa dampak pembongkaran bagi masyarakat?

Para nelayan kini kembali merasakan kebebasan untuk melaut tanpa hambatan, sementara harapan akan pemulihan ekosistem laut semakin menguat. Dengan semangat baru, mereka berlayar di lautan yang dulunya terancam, kini menanti keajaiban alam yang perlahan bangkit dari kerusakan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *