KUBET – Kenali Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi, Dari Sulit Tidur hingga Emosi yang Tak Terduga!

Kenali Tanda-Tanda Gula Darah Tinggi, Dari Sulit Tidur hingga Emosi yang Tak Terduga!

Cek Gula Darah

Kapanlagi.com – Gula darah tinggi atau hiperglikemia sering kali menjadi sinyal awal masalah kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes mellitus. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengganggu kualitas tidur dan kestabilan emosi kita. Sayangnya, banyak orang yang cenderung mengabaikan gejala-gejala ini, yang pada akhirnya dapat memicu komplikasi yang lebih parah.

Dalam sebuah unggahan menarik di Instagram oleh @dokterdecsa pada 26 Desember 2024, yang berhasil menarik perhatian dengan 27,586 likes dan 663 komentar, dokter Decsa mengingatkan kita semua bahwa setiap keluhan tubuh adalah alarm yang tidak boleh diabaikan. Postingan ini menekankan pentingnya untuk mendengarkan sinyal-sinyal dari tubuh kita, termasuk kesulitan tidur dan perubahan emosi yang mungkin disebabkan oleh lonjakan gula darah.

“Setiap keluhan tubuhmu itu adalah alarm untuk menyadarkanmu bahwa ada yang tidak beres. Segera cari tahu dan perbaiki, jangan biarkan berlarut-larut,” tulis dokter Decsa dalam unggahannya. Pesan ini adalah ajakan untuk lebih peduli terhadap kesehatan kita dan segera mengambil langkah pencegahan jika merasakan gejala yang mencurigakan. Mari jaga kesehatan anda dengan lebih baik! Informasi selengkapnya dirangkum oleh Kapanlagi.com.

1. Hubungan Gula Darah Tinggi dengan Kualitas Tidur yang Buruk

Tingginya kadar gula darah bisa menjadi musuh tidur yang tak terduga, mengganggu sistem saraf dan menciptakan ketidaknyamanan di malam hari. Akibatnya, keinginan untuk bolak-balik ke toilet semakin meningkat, merusak momen-momen berharga untuk tidur nyenyak.

Dokter Decsa menjelaskan, ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh hiperglikemia dapat memperburuk kecemasan dan ketegangan, sehingga insomnia pun menjadi masalah yang berkepanjangan jika dibiarkan.

Ia menceritakan pengalaman seorang pasien wanita berusia 30-an yang telah berjuang dengan gangguan tidur selama empat tahun setelah pemeriksaan, terungkap bahwa kadar gulanya mencapai 400-an, dan ia pun merasa tidak segar setiap kali bangun tidur, seolah beban berat selalu mengikutinya sepanjang hari.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Perubahan Emosi Akibat Ketidakseimbangan Gula Darah

Fluktuasi gula darah yang tidak terjaga dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, seperti kemarahan dan kecemasan. Penurunan kadar insulin memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol, yang meningkatkan ketegangan emosional.

Gejala ini sering disalahartikan sebagai stres biasa, padahal bisa menjadi tanda ketidakseimbangan metabolisme.

Banyak pasien tidak menyadari hubungan antara kesulitan tidur mereka dengan gula darah yang tidak terkontrol, yang dapat mengganggu fase tidur penting, yaitu deep sleep, sehingga menurunkan kualitas tidur.

3. Gejala Fisik Lain yang Mengiringi Hiperglikemia

Selain gangguan tidur dan fluktuasi emosi yang mengganggu, tingginya kadar gula darah juga menimbulkan gejala fisik yang patut diwaspadai, seperti rasa haus yang berlebihan dan kelelahan yang tak kunjung reda.

Sensasi kesemutan di tangan dan kaki bisa jadi pertanda awal kerusakan saraf akibat lonjakan gula yang tak terkontrol.

Tak hanya itu, penglihatan yang kabur dan proses penyembuhan luka yang lambat juga menjadi sinyal penting yang harus diperhatikan sebagai tanda peringatan dini akan risiko diabetes.

4. Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Mengadopsi pola makan sehat dengan mengurangi karbohidrat sederhana dan gula tambahan serta rutin berolahraga adalah langkah penting untuk mengendalikan gula darah.

Memantau kadar gula darah secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter juga krusial untuk deteksi dini masalah kesehatan.

Jangan abaikan keluhan, terutama bagi yang memiliki faktor risiko, agar tidak mengganggu kesehatan.

5. Pentingnya Kesadaran Dini dan Perubahan Gaya Hidup

Mendeteksi gejala sejak dini penting untuk mengelola gula darah dan mencegah diabetes tipe 2. Gaya hidup sehat, termasuk tidur cukup dan manajemen stres, berperan dalam menjaga keseimbangan hormonal dan metabolisme.

Perubahan kecil, seperti meningkatkan asupan air dan serat, dapat berdampak besar pada stabilitas gula darah. Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan tubuh terasa lebih hangat, keringat berlebih, dan gangguan tidur akibat ketidaknyamanan.

Selain itu, tingginya gula darah meningkatkan frekuensi berkemih, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan mengganggu kualitas tidur.

6. Q: Apakah gula darah tinggi bisa menyebabkan insomnia?

Lonjakan gula darah dapat menjadi momok yang mengganggu, tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan fisik, tetapi juga mengganggu ritme tidur Anda dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat. Bayangkan betapa menyebalkannya terjaga di tengah malam hanya karena tubuh Anda berulah!

7. Q: Mengapa gula darah tinggi bisa memicu emosi yang tidak stabil?

Ketidakseimbangan antara insulin dan hormon stres, seperti kortisol, dapat mengganggu suasana hati kita, menciptakan gelombang kecemasan yang tak terduga dan membuat kita lebih mudah tersulut emosi.

8. Q: Apa makanan yang harus dihindari untuk menurunkan gula darah tinggi?

Untuk menjaga keseimbangan gula darah, penting bagi kita untuk menjauhi makanan yang mengandung gula tambahan berlebih, karbohidrat olahan, serta minuman manis yang menggoda. Dengan memilih makanan yang lebih sehat, kita tidak hanya merawat tubuh tetapi juga menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *