
Pritam Singh
Kapanlagi.com – Pengadilan Singapura baru saja mengeluarkan vonis mengejutkan terhadap Pritam Singh, pemimpin Partai Buruh yang merupakan oposisi terkemuka di negara itu. Singh dinyatakan bersalah atas dua tuduhan memberikan kesaksian palsu di hadapan komite parlemen, terkait dengan skandal kebohongan yang melibatkan rekannya, Raeesah Khan, pada tahun 2021.
Putusan ini menjadi tamparan telak bagi Partai Buruh, yang sebelumnya berhasil mengukir prestasi gemilang dalam pemilu 2020. Dengan pemilu mendatang yang dijadwalkan pada November 2025, keputusan pengadilan ini berpotensi membawa dampak signifikan bagi karier politik Singh dan masa depan partainya, terutama jika ia menerima hukuman berat yang dapat menghalangi niatnya untuk mencalonkan diri kembali.
Kasus ini juga mencuri perhatian publik, mengingat momen ini bertepatan dengan persiapan pemilu pertama di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Lawrence Wong. Lantas, bagaimana perjalanan politik Pritam Singh bisa berujung pada kasus yang menghebohkan ini? Simak ulasan lengkapnya.
Advertisement
1. Pritam Singh Sosok Petinggi Partai Buruh di Singapura
Pritam Singh, lahir pada 2 Agustus 1976, adalah sosok yang tak asing lagi di panggung politik Singapura, di mana ia telah menorehkan jejaknya sebagai politikus dan pengacara yang berpengaruh.
Sejak menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Buruh pada 2018 dan Pemimpin Oposisi di parlemen sejak 2020, Singh telah menjadi suara penting bagi rakyat, khususnya sebagai anggota parlemen yang mewakili Aljunied GRC sejak 2011.
Karier politiknya melejit setelah membawa Partai Buruh meraih kemenangan bersejarah atas Partai Aksi Rakyat (PAP) di pemilu 2011, menjadikannya salah satu tokoh oposisi paling berpengaruh di negeri yang didominasi PAP.
Dikenal sebagai pemikir strategis, ia terus berupaya memperkuat posisi Partai Buruh, namun kini ia menghadapi tantangan besar; vonis pengadilan yang mungkin mengancam kelanjutan karier politiknya jika gagal berpartisipasi di pemilu mendatang.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Bohongi Parlemen di Singapura
Kasus yang melibatkan Pritam Singh dimulai pada tahun 2021 ketika Raeesah Khan, anggota parlemen dari Partai Buruh, terperosok dalam kebohongan saat memberikan pernyataan di parlemen. Setelah kebohongannya terungkap, Khan terpaksa mengundurkan diri, dan Singh pun dipanggil untuk bersaksi di hadapan komite yang menyelidiki insiden tersebut.
Meskipun Singh mengklaim telah mendorong Khan untuk mengakui kesalahannya, jaksa berhasil menemukan bukti yang menunjukkan bahwa ia malah menyarankan agar kebohongan itu disimpan rapat-rapat.
Dengan pernyataan yang saling bertentangan, pengadilan menjatuhkan vonis bersalah kepada Singh karena berbohong di bawah sumpah, sebuah keputusan yang semakin merusak reputasi Partai Buruh yang sebelumnya sedang bersinar setelah pemilu 2020.
“Nona Khan mengakui kepada para pemimpin WP lainnya bahwa dia telah berbohong, sama sekali tidak ada tindak lanjut dari terdakwa,” kata Hakim Luke Tan, mengutip Reuters.
Advertisement
3. Dijatuhi Hukuman Denda dan Dilarang Ikut Pemilu Mendatang
Putusan bersalah terhadap Pritam Singh menciptakan gelombang besar dalam lanskap politik Singapura, dengan potensi dampak yang mendalam bagi masa depannya. Jika ia dikenakan denda lebih dari SGD 10.000 (sekitar Rp 121 juta) atau hukuman penjara lebih dari satu tahun, pintu untuk mencalonkan diri dalam pemilu mendatang akan tertutup rapat.
Situasi ini juga memperburuk keadaan Partai Buruh, yang sudah terpuruk oleh serangkaian skandal dan pengunduran diri anggota parlemen karena masalah etika, berisiko kehilangan momentum yang telah dibangun selama sepuluh tahun terakhir.
Di sisi lain, keputusan ini bisa menjadi berkah tersendiri bagi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang dipimpin oleh Lawrence Wong, yang dapat memanfaatkan momen ini untuk menegaskan pentingnya integritas dalam politik, sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin yang stabil menjelang pemilu 2025.
4. Nasib Partai Buruh di Singapura?
Partai Buruh mencatatkan sejarah gemilang dalam pemilu 2020 dengan meraih 10 kursi di parlemen, menjadikannya kemenangan terbesar bagi oposisi di Singapura. Namun, di tengah euforia tersebut, partai ini kini terjebak dalam pusaran tantangan akibat kasus Singh dan sejumlah skandal lainnya yang mengancam dukungannya.
Sementara itu, Partai Aksi Rakyat (PAP) tetap berdiri kokoh sebagai raja di arena politik, meski mereka hanya berhasil mengamankan 83 dari 93 kursi parlemen, mencatatkan penurunan suara yang signifikan. Pemilu 2025 pun menjadi momen krusial bagi kepemimpinan baru Lawrence Wong untuk mempertahankan dominasi PAP.
Jika Singh terpaksa mundur, Partai Buruh harus segera menemukan sosok pengganti yang tepat, atau bisa jadi PAP akan semakin memperkuat cengkeramannya di panggung politik Singapura, di tengah ketidakpastian yang melanda kubu oposisi.
5. FAQ
1. Apa yang membuat Pritam Singh dinyatakan bersalah?
Pritam Singh dinyatakan bersalah karena memberikan kesaksian palsu kepada komite parlemen terkait kasus kebohongan Raeesah Khan pada tahun 2021.
2. Apa dampak vonis terhadap karier politik Pritam Singh?
Jika ia dikenakan denda lebih dari SGD 10.000 atau hukuman penjara lebih dari satu tahun, ia tidak akan bisa mencalonkan diri dalam pemilu 2025.
3. Bagaimana posisi Partai Buruh setelah kasus ini?
Partai Buruh menghadapi tantangan besar dalam pemilu 2025 karena kehilangan kredibilitas akibat kasus Singh dan beberapa skandal lainnya.
4. Apa langkah selanjutnya bagi Pritam Singh?
Singh dapat mengajukan banding atas putusan tersebut. Jika banding diterima, ia mungkin masih bisa mengikuti pemilu.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)