
Jennie BLACKPINK (credit: instagram.com/officialkvibes, instagram.com/jennierubyjane)
Kapanlagi.com – Musisi legendaris Ussy Pieters membuat langkah berani yang menginspirasi banyak orang. Di usianya yang ke-71, maestro harpa ini resmi merilis single vokal perdananya berjudul Sampai Kapan, sebuah lagu bertema cinta dan penantian yang diciptakan oleh komposer ternama, Otte Abadi. Single ini menjadi bukti bahwa seni dan cinta tak mengenal batas usia, serta bahwa gairah bermusik sejati akan selalu menemukan jalannya.
Lagu Sampai Kapan akan dirilis secara digital pada akhir Juni 2025. Ini menjadi momen penting dalam perjalanan panjang Ussy di industri musik, karena sebelumnya ia lebih dikenal lewat permainan harpa yang anggun.
“Saya tidak pernah membayangkan akan merilis single vokal di usia ini. Tapi ketika Otte memberi lagu ini dan saya coba menyanyikannya, ia langsung bilang, ‘Ussy, lagu ini milikmu’. Dari situ semangat saya tumbuh,” ungkap Ussy saat ditemui di Kawasan Jakarta Selatan belum lama ini.
Advertisement
Dengan aransemen yang sederhana namun emosional, lagu ini mengusung nuansa pop klasik Indonesia ala era 1970–1980-an. Liriknya mengisahkan perjalanan batin seseorang yang mencintai dalam diam, menunggu dalam ketidakpastian, dan akhirnya berserah kepada Tuhan.
“Saya menyanyikan lagu ini bukan sekadar menyuarakan lirik, tapi menyampaikan perjalanan perasaan yang sangat manusiawi mencinta, menunggu, bertanya, dan menyerah pada kehendak-Nya,” ujarnya lagi.
Proses rekaman Sampai Kapan dilakukan dengan sepenuh hati. Ussy turun langsung dalam pengolahan vokal dan pembuatan video klip. Ia bekerja sama dengan tim kreatif yang terdiri dari Vicky dan Donny, sementara pengarahan musik tetap dipegang oleh Otte Abadi. Hasilnya adalah karya yang autentik, penuh penghayatan, dan terasa sangat personal.
Walau baru kali ini merilis lagu secara vokal, nama Ussy Pieters telah lama menjadi ikon dalam musik klasik Indonesia. Ia telah melahirkan tiga album harpa instrumental dan tampil bersama orkestra ternama di dalam maupun luar negeri. Dedikasinya terhadap harpa bermula sejak masa kecil, ketika ia kerap diajak ayahnya menonton konser musik klasik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Ussy Pieters (Credit: Istimewa)
“Suara harpa buat saya seperti air yang mengalir di padang sunyi,” kenangnya.
Langkahnya menuju dunia musik pun tak main-main. Setelah lulus SMA, Ussy menempuh studi di Conservatorium St. Cecilia, Roma, Italia. Di sana ia meraih gelar Master Harp dan Doctor of Music, sekaligus memperdalam teknik vokal Opera Lyric. Keahlian inilah yang kini menopang kualitas vokalnya dalam Sampai Kapan, menjadikannya lebih dari sekadar penyanyi debutan.
Meski industri musik kini didominasi oleh generasi muda dan tren digital, Ussy hadir membawa pesan yang kuat dan mendalam. “Jangan pernah berhenti berkarya selama kita masih mampu. Eksistensi dalam musik tidak selalu soal ketenaran, tapi tentang kejujuran dalam mengekspresikan diri,” tegasnya.
Lewat Sampai Kapan, Ussy Pieters bukan hanya menghadirkan lagu cinta, tetapi juga refleksi kehidupan dan semangat tak kenal lelah untuk terus berkesenian. Karya ini menjadi persembahan istimewa bagi dirinya sendiri, bagi Otte Abadi sebagai sahabat kreatif, dan bagi semua hati yang masih percaya bahwa cinta sejati layak untuk diperjuangkan, sampai kapan pun.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)