
Uya Kuya (credit: Instagram.com/astridkuya/king_uyakuya)
Kapanlagi.com – Baru-baru ini, Instagram menjadi sorotan utama di kalangan pengguna media sosial karena perubahan besar yang mengubah wajah platform ini! Salah satu perubahannya adalah tampilan feed yang kini terlihat segar dan berbeda. Mulai awal Januari 2025, feed Instagram tidak lagi berbentuk kotak persegi yang biasa kita lihat, melainkan beralih ke format vertikal yang memberikan nuansa baru pada susunan gambar yang telah diunggah sebelumnya.
Tak hanya itu, Instagram juga meluncurkan fitur menarik yang memungkinkan pengguna untuk melihat Reels yang disukai oleh teman-teman mereka. Namun, tidak semua pengguna menyambut perubahan ini dengan antusias. Beberapa dari mereka menganggap bahwa desain baru ini justru merusak tampilan feed yang sudah ada sebelumnya.
Untuk Anda yang penasaran, berikut adalah fakta-fakta menarik mengenai perubahan besar pada fitur di media sosial yang sangat digemari oleh kalangan muda ini, seperti yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Minggu (19/1).
Advertisement
Sejak Januari 2025, Instagram telah bertransformasi dengan menghadirkan feed vertikal yang menggantikan format kotak persegi yang telah menjadi ikonnya selama bertahun-tahun.
Langkah berani ini diambil oleh Adam Mosseri, Kepala Instagram, yang mengungkapkan bahwa tren konten saat ini lebih banyak berfokus pada video vertikal dan foto berukuran 4:3, sehingga format persegi terasa ketinggalan zaman.
Namun, perubahan ini menuai pro dan kontra di kalangan pengguna; banyak yang merindukan estetika feed yang sebelumnya terjaga rapi dengan kotak persegi, sementara sebagian lainnya menganggap langkah ini sebagai upaya Instagram untuk menyaingi TikTok secara berlebihan.
Adam Mosseri mengungkapkan bahwa Instagram kini bertransformasi untuk memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi penggunanya. “Dengan mayoritas unggahan saat ini berbentuk vertikal, kami ingin membuat transisi ini terasa lebih alami bagi semua orang,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.
Perubahan ini sejalan dengan fokus Instagram yang semakin mengedepankan konten video, seperti yang terlihat pada tab Reels, dan mengikuti tren media sosial yang beralih ke format vertikal, yang lebih cocok dengan kebiasaan menggulir di perangkat seluler.
Namun, Mosseri juga mengakui bahwa perubahan ini bisa menjadi tantangan bagi para pengguna setia yang telah nyaman dengan format lama.
Advertisement
Format vertikal lebih sesuai dengan perangkat seluler.
Mendukung tren konten video yang terus meningkat.
Memberikan pengalaman visual yang lebih immersive.
Mengganggu estetika feed pengguna lama.
Menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna setia.
Beberapa fitur dianggap terlalu menyerupai TikTok, sehingga kehilangan identitas unik Instagram.
Reaksi negatif terhadap perubahan ini juga terlihat di media sosial, dengan banyak pengguna menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap langkah Instagram.
Salah satu inovasi menarik yang baru saja diperkenalkan di Instagram adalah fitur yang memungkinkan teman-teman kita melihat Reels yang kita sukai, mengingatkan kita pada feed “aktivitas” yang sempat ada sebelum dihapus pada 2019.
Dengan adanya fitur ini, pengguna kini dapat mengetahui siapa saja yang menyukai atau memberikan komentar pada Reels tertentu, yang bertujuan untuk mempererat hubungan sosial melalui konten.
Namun, tidak sedikit pengguna yang mengungkapkan kekhawatiran, merasa bahwa fitur ini bisa melanggar privasi dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan konten secara terbuka.
“Kami ingin Instagram tidak hanya menjadi tempat menikmati hiburan, tetapi juga sebagai ruang untuk terhubung dengan teman-teman melalui konten,” ungkap Adam Mosseri, dalam akun pribadinya @mosseri.
Fitur-fitur ini dirancang untuk mendorong interaksi, meskipun beberapa pengguna merasa fitur-fitur tersebut berpotensi mengganggu pengalaman mereka.
“Sekarang, saat Anda membuka tab Reels, Anda akan melihat feed khusus berisi Reels yang disukai atau diberi catatan oleh teman-teman Anda di bagian kanan atas dan memulai percakapan dengan mereka di sana,” tambahnya
Feed vertikal lebih sesuai dengan tren konten modern yang didominasi video dan foto berukuran vertikal.
Hingga saat ini, belum ada opsi untuk menyembunyikan aktivitas like pada Reels dari teman.
Klik ikon pesawat di bawah postingan Feed atau Reels, lalu pilih “Add Notes” untuk meninggalkan komentar.
Hilangnya estetika feed lama dan potensi pelanggaran privasi menjadi kekhawatiran utama.
Kapanlagi.com – Film “Pengantin Setan” kini menjadi topik hangat di kalangan pecinta film, setelah diumumkan oleh MVP Pictures. Mengusung kisah nyata yang diadaptasi dari podcast viral mengenai pernikahan gaib, film ini menjanjikan pengalaman yang mendebarkan. Dengan perpaduan elemen horor dan drama, “Pengantin Setan” menyuguhkan kengerian supranatural yang berpadu dengan konflik rumah tangga yang mendalam.
Disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, film ini menampilkan Erika Carlina dan Emir Mahira sebagai pasangan suami istri yang terjebak dalam teror makhluk gaib. Tak heran jika karya ini sangat dinantikan oleh para penggemar horor, mengingat cerita yang diangkat telah mencuri perhatian publik.
Dengan jadwal tayang yang ditetapkan pada 16 Januari 2025, “Pengantin Setan” siap membawa penonton menyelami kisah penuh misteri yang menggabungkan ketegangan, emosi mendalam, dan visual yang memukau. Berikut adalah beberapa fakta menarik seputar film ini, yang dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Minggu (19/1).
Advertisement
Film “Pengantin Setan” diadaptasi dari kisah nyata yang sempat viral di podcast RJL 5, mengisahkan pernikahan gaib seorang perempuan bernama Echa dengan jin bernama Dasim. Cerita ini bermula ketika Echa, yang baru menikah dengan Ariel, mulai mengalami mimpi aneh tentang seorang pria tampan.
Mimpi tersebut berubah menjadi kenyataan saat Echa menyadari bahwa dirinya telah dinikahi oleh Dasim di alam gaib. Dampak dari pernikahan ini melibatkan teror fisik dan psikologis yang tidak hanya dirasakan oleh Echa tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk suaminya Ariel.
Pernikahan gaib yang melibatkan jin menjadi tema utama cerita ini, menampilkan konflik rumah tangga yang tidak biasa sekaligus menyuguhkan ketegangan khas genre horor. Film ini memperlihatkan bagaimana elemen supranatural dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
“Keimanan dan cinta Echa serta Ariel diuji ketika sosok Jin yang terobsesi dengan Echa berusaha merebutnya sebagai Pengantin Setan. Teror dan gangguan misterius terus mengancam hubungan mereka. Mampukah Echa dan Ariel menghadapi ujian pernikahan yang mengerikan ini?,” tulis keterangan di unggahan resmi film dalam Instagram MVP Pictures.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Film “Pengantin Setan” disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan ditulis oleh Husein M. Atmodjo. Proses syuting berlangsung selama 20 hari di Semarang, Jawa Tengah, dengan lokasi yang mencerminkan nuansa urban dan klasik yang mendukung atmosfer horor.
Azhar Kinoi Lubis mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam produksi film ini adalah memvisualkan imajinasi jutaan pendengar podcast RJL 5. Untuk itu, tim produksi membaca komentar-komentar netizen untuk memahami ekspektasi mereka terhadap cerita ini.
Film ini menghadirkan Erika Carlina sebagai Echa, Emir Mahira sebagai Ariel, dan sejumlah aktor pendukung seperti Ruth Marini dan Alfie Alfandy. Azhar memastikan bahwa adegan-adegan penting, seperti adegan rukiah yang menjadi klimaks, dikerjakan dengan detail visual dan audio yang maksimal.
“Pengantin Setan diangkat dari kisah nyata Echa di Podcast RJL 5, Echa dan Ariel menikah karena cinta, tapi rumah tangga yang mereka jalani runtuh ketika dirinya dicintai oleh sosok jin yang ingin memilikinya sebagai pengantin setan, mulai hari itu teror terus menghantui mereka,” tulis keterangan di akun instagram Pengantin Setan.
Advertisement
Sebagai film horor, “Pengantin Setan” tidak hanya menawarkan adegan-adegan menakutkan tetapi juga menggali emosi penonton melalui konflik rumah tangga dan cinta pasangan suami istri. Erika Carlina harus menggambarkan bagaimana karakter Echa terjebak dalam hubungan dengan makhluk gaib, sementara Emir Mahira memerankan Ariel yang berusaha melindungi keluarganya.
Elemen horor dalam film ini diperkuat dengan visual mencekam, seperti adegan mimpi dan serangan fisik Dasim terhadap Echa. Tantangan teknis, seperti adegan rukiah, menjadi salah satu sorotan utama yang memerlukan pengambilan ulang hingga beberapa kali untuk mencapai klimaks yang sempurna.
Kombinasi horor supranatural dengan drama rumah tangga menciptakan daya tarik tersendiri, menjadikan “Pengantin Setan” berbeda dari film horor kebanyakan.
“Tugas besar saya, bagaimana memvisualkan cerita komplet dengan para tokoh agar memenuhi ekspektasi atau imajinasi penonton. Sebelum syuting saya rajin baca komentar netizen, melihat respons terhadap podcast dan apa yang mereka bayangkan,” kata sutradara, Azhar Kinoi Lubis, mengutip Liputan6 Showbiz.
Erika Carlina, yang selalu tampil berani, kini menunjukkan sisi lain dalam perannya sebagai Echa, di mana ia harus menghadapi tantangan emosional dan teknis saat berinteraksi dengan makhluk gaib.
Di sisi lain, Emir Mahira, pemenang Piala Citra, menyuntikkan kedalaman emosi sebagai Ariel, suami yang berjuang mempertahankan rumah tangganya dari ancaman supranatural.
Kolaborasi mereka dengan sutradara Azhar Kinoi Lubis menciptakan chemistry yang kuat, menjadikan “Pengantin Setan” sebagai karya horor yang tak hanya menakutkan, tetapi juga menggugah, setelah kesuksesan Azhar dengan “Di Ambang Kematian”. Film ini siap memuaskan ekspektasi penonton yang terpesona oleh kisah viralnya.
Siapkan diri Anda untuk merasakan ketegangan yang mendebarkan! “Pengantin Setan” akan menghantui layar bioskop seluruh Indonesia mulai 16 Januari 2025. Film horor yang sangat dinantikan ini tidak hanya menjanjikan kualitas produksi yang mengesankan, tetapi juga mengadaptasi kisah asalnya yang telah merebut hati banyak penggemar.
Dengan durasi 91 menit, penonton akan dibawa dalam perjalanan emosional yang penuh kejutan, menjadikannya tontonan wajib bagi para penggemar genre horor. Antusiasme juga datang dari para pendengar podcast RJL 5 yang penasaran bagaimana cerita ini akan diwujudkan di layar lebar.
“Proses syuting dimulai pada Agustus 2024 di Semarang, Jawa Tengah, dan berlangsung selama 20 hari. Film ‘PENGANTIN SETAN’ Akan tayang di bioskop pada tanggal 16 Januari 2025,” tulis kapanlagi.com.
Cerita tentang seorang perempuan yang dinikahi jin di alam gaib, berdasarkan kisah nyata.
Film ini akan tayang mulai 16 Januari 2025.
“Pengantin Setan” diproduksi oleh MVP Pictures dan disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis.
Memvisualkan cerita dari podcast viral dan memenuhi ekspektasi penonton menjadi tantangan utama.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kapanlagi.com – Perayaan Imlek di Indonesia bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga sebuah perayaan budaya yang kaya dan berwarna, diwariskan dari generasi ke generasi sebagai penghormatan kepada leluhur serta harapan akan keberuntungan yang melimpah. Setiap tradisi yang ada menyimpan cerita unik yang mencerminkan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa, seperti harmoni, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Imlek menjadi momen istimewa untuk berkumpul bersama keluarga, sekaligus waktu yang tepat untuk merenungkan harapan-harapan baru yang akan datang. Dari kegiatan membersihkan rumah hingga tradisi berbagi angpao, setiap langkah dalam perayaan ini mengandung filosofi yang mendalam. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa dengan menjaga tradisi ini, mereka dapat menarik kebahagiaan dan keberuntungan di masa depan.
Sebagai salah satu negara dengan komunitas Tionghoa yang besar, Indonesia merayakan Imlek dengan cara yang unik dan khas. Berikut ini adalah 17 tradisi Imlek yang masih lestari di Indonesia, dirangkum oleh Kapanlagi.com pada Minggu (19/1).
Advertisement
Sebelum perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa melakukan ritual membersihkan rumah untuk mengusir energi negatif dan membawa keberuntungan baru. Selama hari Imlek, membersihkan rumah dilarang karena dipercaya dapat menyapu keberuntungan yang telah datang.
Setelah bersih-bersih, rumah dihias dengan pernak-pernik khas Imlek, seperti lampion merah, kaligrafi, dan simbol keberuntungan. Warna merah dipilih karena melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran.
Masyarakat Tionghoa memasang gambar ‘dewa pintu’ atau mén shén di pintu masuk rumah untuk melindungi keluarga dari roh jahat. Tradisi ini sudah ada sejak Dinasti Tang dan tetap dilakukan hingga sekarang.
Beragam kudapan khas seperti kue keranjang, jeruk, dan mie panjang umur disajikan sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam perayaan ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Keluarga besar biasanya berkumpul untuk makan malam bersama pada malam sebelum Imlek. Ini adalah momen penting untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan mendoakan kebahagiaan bersama.
Tradisi ini melibatkan makanan khas berupa campuran sayuran segar dan irisan ikan yang diaduk bersama menggunakan sumpit. Semakin tinggi adukan, semakin besar harapan terkabulnya doa.
Angpao yang berisi uang diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada anak-anak atau kerabat yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan dan berkah.
Dalam tradisi Tionghoa, ikan yang disajikan di meja tidak boleh dibalik. Hal ini melambangkan keberlanjutan rezeki tanpa gangguan di tahun yang akan datang.
Advertisement
Barongsai menjadi atraksi yang ditunggu-tunggu setiap Imlek. Selain menghibur, barongsai dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Suara keras dari petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat dan nasib buruk. Petasan juga menciptakan suasana meriah selama perayaan Imlek.
Tradisi membuat suara bising berasal dari cerita rakyat tentang mengusir monster Nian yang menyerang desa. Hingga kini, suara bising dianggap mampu mengusir energi negatif.
Hujan saat Imlek diyakini membawa berkah dan rezeki yang melimpah. Banyak keluarga Tionghoa yang berharap hujan turun saat perayaan berlangsung.
Masyarakat Tionghoa melakukan sembahyang di rumah atau kelenteng untuk menghormati leluhur, biasanya sehari sebelum Imlek dengan membakar dupa dan menyajikan persembahan makanan.
Singkawang terkenal dengan pawai Tatung yang menjadi daya tarik wisata dunia. Atraksi ini melibatkan roh leluhur yang memasuki tubuh peserta untuk melindungi komunitas mereka.
Merujuk ANTARA, di Pecinan Semarang, tradisi ketuk pintu diadakan dengan prosesi doa lintas agama yang melibatkan komunitas lokal untuk memperingati kebersamaan di Tahun Baru Imlek.
Melepas burung pipit dan menebar benih ikan dilakukan di Solo sebagai simbol penyucian diri dan wujud harmoni dengan alam.
Membaca ramalan shio jadi tradisi yang cukup penting dalam tradisi Imlek masyarakat Tionghoa di Indonesia. Shio diketahui merupakan ramalan kepercayaan orang Tionghoa setiap tahunnya. Hasil dari Shio biasanya diasosiasikan dengan keberuntungan, rezeki, kesehatan hingga jodoh.
Indonesia, sebagai negeri yang kaya akan keragaman budaya, merayakan Imlek dengan nuansa lokal yang tak tertandingi di belahan dunia manapun. Tradisi unik seperti pawai Tatung di Singkawang dan ketuk pintu di Semarang menjadi bukti harmonisasi antara budaya Tionghoa dan kearifan lokal.
Imlek bukan sekadar perayaan keluarga, melainkan juga kesempatan untuk memamerkan keunikan budaya Indonesia kepada dunia. Wisatawan dari berbagai penjuru seringkali berbondong-bondong datang untuk menyaksikan keajaiban tradisi ini.
Dalam setiap perayaan, terlihat jelas bagaimana masyarakat Indonesia dengan bangga melestarikan tradisi Imlek sambil tetap mengedepankan nilai-nilai lokal. Inilah yang menjadikan perayaan Imlek di Indonesia begitu istimewa dan berbeda dari yang lainnya.
Menjelang Imlek, tradisi bersih-bersih rumah bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah ritual memancarkan energi positif dan menyambut keberuntungan baru.
Warna merah melambangkan kebahagiaan, kemakmuran, dan keberuntungan menurut kepercayaan Tionghoa.
Angpao melambangkan doa dan harapan untuk rezeki dan kebahagiaan yang diberikan kepada anak-anak atau kerabat.
Pawai Tatung melibatkan roh leluhur yang diyakini memberikan perlindungan dan menjadi atraksi budaya yang memukau wisatawan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Kapanlagi.com – Aktris dan model Ghea Agogo memulai debutnya di layar lebar lewat film horor berjudul Mayat Hidup, karya sutradara Teguh Santoso. Dalam film ini, Ghea memerankan karakter Suster Liana, sebuah peran yang menurutnya memberikan pengalaman baru sekaligus tantangan yang menarik.
“Ini adalah film perdana aku, dan peran aku sebagai Suster Liana. Aku merasa senang dan bangga bisa terlibat di film ini,” ungkap Ghea saat ditemui di sela-sela kegiatannya di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Ghea Agogo mengaku lebih tertarik bermain di film layar lebar dibandingkan sinetron karena waktu syuting yang lebih terstruktur. “Kalau di sinetron kan harus berepisode, jadi lebih melelahkan. Kalau film layar lebar, syutingnya lebih fokus dan terencana,” ujarnya.
Advertisement
Ghea bercerita, kesempatan bermain di film horor Mayat Hidup datang secara mengejutkan. “Awalnya aku dihubungi langsung oleh sutradara, disuruh baca skenario, dan langsung dapat peran. Aku kaget banget, tapi tanpa pikir panjang aku terima karena ini peluang besar,” tambahnya.
Meski antusias, Ghea Agogo mengakui ada tantangan tersendiri selama syuting film horor pertamanya. Salah satu adegan yang paling sulit baginya adalah ketika harus memerankan adegan makan bayi yang penuh darah dan bangkit dari kubur. “Itu pengalaman yang sangat intens, tapi aku belajar banyak dari situ,” ungkapnya.
Credit: Istimewa
Ke depannya, Ghea Agogo berencana terus berakting di layar lebar sambil tetap menjalani karier sebagai model. “Akting di film dan photoshoot tetap aku jalani. Harapan aku di tahun 2025 semoga lebih baik lagi dan makin sukses. Semoga banyak tawaran main film,” harapnya.
Ketika ditanya soal kehidupan asmara, Ghea Agogo pun tersenyum. Mengenai target menikah, ia menjawab santai. “Aku nggak ada target usia, karena nikah itu masalah kesiapan dan keyakinan. Menikah memang ibadah yang harus diusahakan, tapi Allah sudah menentukan waktu yang paling tepat,” tuturnya.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
Saat disinggung soal tipe pria idaman, Ghea Agogo menjawab bahwa yang terpenting adalah kenyamanan. “Yang pasti baik, bertanggung jawab, dan bisa membuat aku nyaman,” tutupnya sambil tertawa lepas.
Film Mayat Hidup dijadwalkan tayang tahun ini dan diprediksi akan menjadi salah satu film horor yang dinantikan. Bagi Ghea, ini bukan hanya langkah baru, tetapi juga awal perjalanan karier yang lebih besar di dunia hiburan.
Advertisement
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)