
ilustrasi bingung. (hak cipta/Canva).
Kapanlagi.com – Puasa adalah salah satu amalan suci yang telah ditetapkan bagi umat Islam. Dalam hukum Islam, puasa dibagi menjadi dua kategori: wajib dan sunnah. Di antara keduanya, puasa Ramadhan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat untuk menjalankan puasa Ramadhan meliputi: beragama Islam, telah baligh, berakal, dalam keadaan sehat, mampu, tidak dalam perjalanan (musafir), serta suci dari haid dan nifas. Allah SWT menegaskan kewajiban puasa ini dalam surah Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Saat menjalankan puasa, setiap Muslim diharuskan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari atau saat maghrib tiba. Dengan berpuasa, seseorang akan mendapatkan pahala yang setimpal, sebagai ganjaran atas amal ibadah yang dilakukannya, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Advertisement
Namun, Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya, mengingatkan kita tentang pentingnya kualitas puasa. Ia mengungkapkan ciri-ciri orang yang menjalankan puasa secara sia-sia, bahkan menyebutkan bahwa puasa mereka tidak akan memberikan manfaat.
“Bisa dikatakan tidak berguna (puasanya),” tegas Buya Yahya dalam tayangan YouTube-nya pada Selasa, 4 Maret 2025. Lalu, siapa sajakah yang termasuk dalam kategori orang-orang yang puasanya sia-sia? Mari bersama simak penjelasan menarik dari Buya Yahya!
1. Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
Dalam kajian menarik mengenai puasa, Buya Yahya mengungkapkan bahwa tidak semua yang berpuasa benar-benar meraih berkahnya.
Ada golongan yang meski menahan lapar dan dahaga, tetap terjebak dalam kebohongan, menjadi saksi dusta, dan tak meninggalkan perilaku negatif.
Selain itu, ada pula yang berpuasa namun terus menerus menggossip, merusak reputasi orang lain melalui ghibah.
Tak kalah mencengangkan, ada yang memanfaatkan media sosial untuk mengadu domba, menyebarkan konten yang memicu permusuhan, bahkan dalam urusan agama sekalipun.
“Ketika orang ribut, debat ustadz dengan ustadz, pahala puasa mereka bisa tergerus oleh komentar negatif dan caci maki,” tegas Buya Yahya, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati dan lisan di bulan suci ini.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
Golongan keempat dalam puasa adalah mereka yang meski menjalani ibadah, namun gagal menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Menjaga mata tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya.
“Di dunia nyata, mungkin kita masih merasa malu untuk menatap aurat orang lain, karena ada kesadaran sosial. Namun, di dunia maya, siapa yang mengawasi? Siapa yang merasa malu? Jika bukan karena Allah,” ungkap Buya Yahya.
Ia menegaskan bahwa aurat lawan jenis lebih mudah diakses di ranah digital. “Di dunia maya, urusan aurat bisa menjadi lebih parah. Di dunia nyata, mungkin kita akan berhenti melihat saat seseorang menyadari kita memperhatikan.
Namun, di dunia maya, jika tidak ada kesadaran, kita bisa terus terjebak, dan ini sering terjadi terutama di bulan Ramadhan,” tambahnya.
Advertisement
3. Golongan Orang yang Puasanya Sia-Sia Kata Buya Yahya
Golongan kelima dalam dunia puasa adalah mereka yang menjalani ibadah ini namun tak mampu menahan syahwat, baik itu nafsu makan, hasrat terhadap pasangan, maupun godaan visual yang mengganggu, seperti menonton video-video tak pantas.
Buya Yahya mengingatkan bahwa banyak di antara mereka yang, meski berpuasa, tetap terjebak dalam kenikmatan tontonan yang tidak layak, seolah Ramadhan hanya menjadi ajang pengalihan waktu makan dari siang ke malam.
Ia menegaskan, ibadah yang mereka lakukan menjadi sia-sia jika mereka masih terjerat dalam kebohongan, ghibah, adu domba, dan tidak menjaga pandangan serta menahan syahwat. Wallahu a’lam.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)