KUBET – Zakat Mal dan Zakat Fitrah, Menyelami Perbedaan dan Makna di Balik Keduanya!

Zakat Mal dan Zakat Fitrah, Menyelami Perbedaan dan Makna di Balik Keduanya!

Ilustrasi zakat fitrah (Image by Freepik.com)

Kapanlagi.com – Zakat, sebuah kewajiban suci dalam Islam, menjadi salah satu pilar penting yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Dalam pelaksanaannya, zakat terbagi menjadi dua jenis utama: zakat mal dan zakat fitrah.

Meskipun keduanya memiliki tujuan mulia untuk membantu sesama yang membutuhkan, ada perbedaan mendasar antara keduanya dalam hal jenis harta, waktu pembayaran, dan aturan perhitungannya.

Zakat mal dikenakan pada harta yang dimiliki seseorang setelah memenuhi syarat nisab dan haul. Ini mencakup berbagai jenis harta, seperti emas, uang, hasil pertanian, dan aset perdagangan. Di sisi lain, zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu Muslim menjelang hari raya Idulfitri.

Besaran zakat fitrah ditentukan berdasarkan makanan pokok yang umum di wilayah masing-masing. Memahami zakat dengan baik sangat penting agar kita dapat melaksanakan kewajiban ibadah ini sesuai dengan syariat.

Lalu, bagaimana cara menghitung zakat mal dengan tepat? Kapan waktu yang ideal untuk melakukan pembayaran? Dan apa saja ketentuan yang harus dipenuhi terkait zakat fitrah? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Senin (10/3/2025).

1. Pengertian Zakat Mal dan Zakat Fitrah

Zakat mal, yang berasal dari kata “maal” dalam bahasa Arab yang berarti harta, adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim atas kekayaan yang dimilikinya, asalkan harta tersebut halal, telah mencapai nisab, berkembang, dan sudah dimiliki selama satu tahun.

Dalam Fiqh uz-Zakah, Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi menyebutkan bahwa zakat mal mencakup beragam jenis kekayaan, mulai dari emas dan perak, hasil pertanian, perdagangan, hingga jasa profesi.

Berbeda dengan zakat mal, zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dipenuhi setiap individu Muslim menjelang Idul Fitri sebagai bentuk penyucian diri setelah berpuasa di bulan Ramadan.

Besar zakat fitrah ditentukan setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter makanan pokok yang umum dikonsumsi di masyarakat, bertujuan agar setiap Muslim, terutama yang kurang beruntung, dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Perbedaan Zakat Mal dan Zakat Fitrah

Zakat mal dan zakat fitrah memiliki perbedaan yang menarik untuk disimak. Pertama, zakat mal dikenakan pada harta tertentu yang memenuhi syarat, sedangkan zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik tua maupun muda.

Dari segi waktu, zakat mal bisa dibayarkan kapan saja setelah memenuhi kriteria nisab dan haul, sementara zakat fitrah harus diselesaikan sebelum salat Idulfitri.

Selain itu, perhitungan zakat juga berbeda: zakat mal memiliki tarif yang bervariasi tergantung jenis hartanya, dengan standar 2,5% untuk simpanan seperti emas dan uang tunai, sedangkan zakat fitrah memiliki jumlah tetap yang ditentukan berdasarkan makanan pokok.

3. Syarat dan Ketentuan Zakat Mal

Zakat mal bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan; ada sejumlah syarat penting yang harus dipenuhi agar kewajiban ini dapat dilaksanakan dengan benar.

Pertama, harta yang akan dizakati harus dimiliki secara penuh dan diperoleh dengan cara yang halal. Selain itu, harta tersebut harus memiliki potensi untuk berkembang atau menghasilkan keuntungan, serta mencapai nisab batas minimal kekayaan yang dikenakan zakat.

Tak kalah penting, pemilik harta juga harus memastikan bahwa mereka tidak memiliki utang yang mengurangi nilai harta di bawah nisab dan bahwa harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun hijriah.

Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011, berbagai jenis harta seperti emas, perak, surat berharga, hasil pertanian, dan penghasilan dari profesi tertentu termasuk dalam kategori yang wajib dizakati.

Dengan memahami syarat-syarat ini, umat Islam bisa menunaikan zakatnya dengan penuh keyakinan dan sesuai dengan ajaran agama.

4. Cara Menghitung Zakat Mal

Menghitung zakat mal bisa menjadi proses yang sederhana jika dilakukan dengan langkah-langkah yang tepat. Pertama, identifikasi semua jenis harta yang wajib dizakatkan.

Selanjutnya, tentukan nisab berdasarkan harga emas atau perak terkini. Setelah itu, hitung nilai bersih harta Anda setelah mengurangi utang dan kewajiban lainnya.

Gunakan tarif zakat sebesar 2,5% untuk harta simpanan, atau sesuaikan dengan jenis harta yang Anda miliki.

Zakat Mal = (Nilai Bersih Harta x 2,5 persen).

Terakhir, pastikan untuk menyalurkan zakat Anda melalui lembaga zakat resmi atau langsung kepada mereka yang berhak, sehingga amal Anda dapat memberikan manfaat yang maksimal.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *