KUBET – Fakta Menarik Pulau Cocos (Keeling): Masuk Wilayah Australia, Tapi Lebih Dekat dari Indonesia

Fakta Menarik Pulau Cocos (Keeling): Masuk Wilayah Australia, Tapi Lebih Dekat dari Indonesia

Keindahan Pulau Cocos. (PantherMediaSeller/DepositPhotos.com)

Kapanlagi.com – Pernahkan kamu mendengar nama Pulau Cocos (Keeling)? Memang, nama tersebut sangat awam, karena bisa dibilang pulau tersebut menjadi salah satu pulau terluar di negara Australia.

Dikatakan pulau terluar karena Pulau Cocos memiliki jarak yang sangat jauh dengan kote besar terdekat di daratan utama Australia, yakni Perth yang berjarak 2.750 kilometer ke arah barat laut.

Pulau yang terdiri dari 27 gugusan pulau karang ini hanya memiliki dua pulau yang berpenghuni, yakni Home Island dan West Island. Menariknya, penduduk di kedua pulau tersebut sangatlah kontras.

Pasalnya, West Island dihuni oleh warga keturunan Eropa sementara Home Island dihuni oleh komunitas Melayu Cocos yang memegang teguh tradisi Islam dan bahasa Melayu.

Lantas, selain fakta tersebut, ternyata terselip fakta-fakta menarik lainnya.

1. Jaraknya Lebih Dekat ke Indonesia Dibanding Australia

Menariknya, jarak dari Pulau Cocos ke Indonesia lebih dekat dibandingkan dengan ke Australia. Pasalnya, jika dihitung dari ujung barat Indonesia, yakni Pulau Sumatra dan Pulau Jawa bagian Barat, jaraknya tak lebih dari 1.000 km.

  • Dari Pulau Cocos ke Pulau Christmas (Australia): Sekitar 980 km ke arah Timur Laut.
  • Dari Pulau Cocos ke Jakarta: Sekitar 1.300 km ke arah timur laut.
  • Dari Pulau Cocos ke Banda Aceh (Ujung Barat Sumatra): Sekitar 900-1.000 km.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Dihuni Warga Keturunan Melayu

80% penduduk Pulau Cocos adalah keturunan melayu dan beragama Islam. Mereka tinggal terutama di Home Island dan dikenal sebagai masyarakat Melayu Cocos.

Secara budaya, penduduk di sana sangat mirip dengan masyarakat Melayu di Indonesia (terutama Sumatra) dan Malaysia.

Walau masuk bagian Australia, bahasa Melayu Cocos menjadi bahasa sehari-hari di Home Island. Bahasa ini adalah varian dari Melayu klasik, dan terdengar sangat familiar bagi orang Indonesia atau Malaysia, walau dengan logat unik.

3. Dihuni Sekitar 600 Orang Saja

Pulau Cocos terdiri dari 27 atol karang kecil yang membentuk dua atol utama, yakni North Keeling dan South Keeling. Akan tetapi, hanya dua pulau saja yang dihuni secara permanen, yakni Home Island dan West Island.

Dari kedua pulau tersebut, total populasi penduduknya hanya sekitar 600 orang saja. Jumlah tersebut pun menjadikan Pulau Cocos menjadi salah satu wilayah administratif terkecil di dunia.

4. Mau ke Sana? Harus dari Perth

Karena letaknya berada di wilayah terluar Australia, satu-satunya cara menuju Pulau Cocos adalah dengan pesawat dari perth yang beroperasi dua minggu sekali.

Nah, jika kaum mencari tempat pelarian dari hectic-nya dunia, Pulau Cocos bisa menjadi jawaban! Alamnya yang murni, masyarakatnya yang harmonis, dan budayanya yang unik, menjadi hal yang patut kamu rasakan~


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *