KUBET – Shinta Priwit Siap Rilis Lagu ‘Mari Bagoyang’ di Hari Tari Internasional

1. Giat Berkarya

Jika menilik jejak kariernya, Shinta memang dikenal kerap merilis lagu bertepatan dengan momen-momen tertentu. Ia menggunakan momentum tersebut untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan kondisi sosial maupun budaya saat itu.

Beberapa contoh karya terdahulu juga lahir dari inspirasi momen tersebut, seperti lagu “Obat Stres” yang dirilis saat Hari Anti Narkotika. Ada juga lagu “Jadikan Ibu Bapak Lo Seorang Raja” yang dilepas saat Hari Lansia.

Tak hanya itu, saat pandemi melanda, Shinta ikut menyemangati masyarakat dengan lagu “Senyumlah Negeriku”. Ia juga sempat merilis lagu “Kangen Kutho Solo” dalam bahasa Jawa sebagai bentuk ekspresi rindu kampung halaman saat larangan mudik diberlakukan.

2. Gaya Tersendiri

Shinta Priwit (Credit: Istimewa)

Rangkaian lagu-lagu tersebut menunjukkan konsistensinya memadukan musik dengan isu aktual dan budaya lokal. Shinta tampak punya gaya tersendiri dalam menyampaikan pesan melalui musik.

Saat ditanya lebih lanjut soal konsep lagu “Mari Bagoyang”, Shinta enggan menjabarkan detail lebih jauh. Ia justru menanggapinya dengan gaya santai yang menjadi ciri khasnya.

“Kayanya sih nggak usah di-spill lagi ya, dari judulnya aja udah kelihatan ngajak semua orang buat asyik bergoyang, pastinya,” katanya sambil tertawa.

3. Proses Berjalan Lancar

Hingga kini, Shinta belum mengumumkan secara pasti tanggal rilis lagu tersebut. Ia hanya berharap semua proses berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari publik.

“Tanggalnya nunggu getaran hati nih, yang pasti doain aja lancar ya kawan-kawan dan seluruh masyarakat di dunia, semoga semua proses hingga hasilnya sukses berkah manfaat,” tutup Shinta.