
Credit:istimewa, TPG Images
Kapanlagi.com – Academy Awards atau Oscar akan menambahkan kategori baru bernama Best Stunt Design mulai ajang ke-100 pada tahun 2028, untuk film yang dirilis pada 2027. Kategori ini dibuat untuk menghormati karya para desainer aksi, koordinator stunt, dan pemeran pengganti yang selama ini menjadi tulang punggung film aksi dan sering mempertaruhkan nyawa mereka.
David Leitch, sutradara sekaligus mantan pemeran pengganti, menjadi tokoh utama yang mendorong pengakuan ini bersama Chris O’Hara, koordinator stunt dari Stunts Unlimited. Mereka berjuang selama bertahun-tahun agar seni stunt mendapat penghargaan resmi dari Academy.
“Sejak awal perkembangan sinema, stunt design telah menjadi bagian penting dalam pembuatan film,” ujar CEO Academy, Bill Kramer, dan Presiden Academy, Janet Yang dilansir dari Press.Oscar.org, pada hari Selasa (6/5).
Advertisement
“Kami bangga untuk memberikan penghormatan atas karya inovatif para seniman teknis dan kreatif ini, dan kami mengucapkan selamat atas komitmen serta dedikasi mereka hingga mencapai momen bersejarah ini,” lanjutnya.
1. Pentingnya Peran Pengganti dalam Film
Pemeran pengganti sangat penting dalam menciptakan adegan aksi yang realistis dan menegangkan, menggantikan aktor utama dalam adegan berisiko tinggi seperti jatuh, perkelahian, dan ledakan, sekaligus melindungi keselamatan aktor utama dan kelancaran produksi film.
Mereka juga berperan dalam menghidupkan cerita lewat gerakan yang mendukung emosi karakter serta bekerja secara kolaboratif dengan sutradara dan tim kreatif untuk merancang adegan yang aman dan menarik.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)
2. Sejarah Awal Stuntman
Pengakuan Oscar diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan perhatian terhadap profesi ini secara global. Profesi stuntman dapat ditelusuri sejak abad ke-18 dan 19 di dunia Barat, awalnya dilakukan oleh anggota sirkus dan pesenam akrobat yang disebut cascadeur.
Dalam industri film, stuntman pertama yang tercatat secara professional menurut Guiness World Records adalah Frank Hanaway, mantan anggota kavaleri Amerika, yang beraksi dalam film bisu The Great Train Robbery (1903).
Advertisement
3. Gaji Pemeran Pengganti
Dilansir dari laman pilihprofesi.com, Gaji stuntman sangat bervariasi tergantung tingkat kesulitan dan tingkat risiko adegan. di Hollywood, gaji stuntman jauh lebih tinggi, dengan rata-rata sekitar USD70.000 (sekitar Rp1,02 miliar) per tahun untuk stuntman berpengalaman, dan pemula bisa mendapatkan sekitar USD5.000 (Rp73 juta) per tahun.
Bayaran tinggi wajar mereka dapatkan, karena risiko yang dihadapi stuntman sangat tinggi dan beragam, mulai dari cedera ringan hingga kecelakaan yang mengancam nyawa. Mereka bisa mengalami patah tulang, cedera kepala, hingga tabrakan kendaraan.
Sepanjang tahun 2010 sampai awal 2019, ada 53 insiden yang terjadi, bahkan tak sedikit yang memakan korban jiwa. Sebut saja Joi “SJ” Harris yang meninggal dunia karena kecelakaan motor saat syuting Deadpool 2 (2017).
4. Aktor yang Tak Pakai Stuntman
Beberapa aktor dan aktris Hollywood terkenal sering melakukan adegan stunt sendiri tanpa menggunakan stuntman. Ada Jennifer Garner, yang melakukan sekitar 98% adegan berbahaya sendiri saat berperan di serial Alias.
Tom Cruise, yang terkenal ngotot melakukan sendiri adegan stunt berbahaya dalam franchise Mission Impossible meski usianya sudah di atas 50 tahun.
Kalau di Indonesia, tentu ada Iko Uwais dikenal jarang menggunakan stuntman dalam adegan laga yang diperankannya. Ia memilih melakukan sendiri aksi berbahaya dengan tubuh yang tahan banting, seperti saat adegan dilempar ke dinding di film Mile 22.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)