KUBET – Film Live Action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON Punya Alur Plek-Ketiplek dengan Animasinya, Tapi Kok Bisa Laris Banget?

1. Narasi dan Visual yang Konsisten

Film live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON memiliki narasi visual yang konsisten seperti versi animasinya. Sutradara Dean DeBlois memutuskan untuk setia pada narasi, visual, dan struktur cerita asli yang telah dikenal luas sejak versi animasi pertama rilis pada 2010.

Seperti diketahui film ini mengisahkan tentang hiccup, seorang remaja 15 tahun yang juga anak dari kepala suku bernama stoick, dianggap terlalu lemah untuk melawan naga. Alih-alih bertarung, hiccup lebih tertarik menciptakan alat-alat mekanik dibimbing oleh Gobber. Hiccup secara tidak sengaja menjalin persahabatan dengan naga bernama toothless.

Versi live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGONmenampilkan narasi dan visual yang mirip bahkan plek-ketiplek. Tidak heran ekspektasi penggemarnya terbayarkan saat live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGONrilis pada 13 juni 2025. Ini menjadi salah satu kekuatan terbesar film live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGONyang kembali menarik perhatian penggemar.

2. Para pemerannya yang mirip seperti versi animasi

Film Live Action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON (credit: Instagram.com/httydragon/)

Film live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON menampilkan karakter yang benar-benar mirip seperti versi animasinya. Bahkan aktor Gerard Butler kembali memerankan Stoick, karakter yang dulu hanya berperan sebagai pengisi suaranya dalam versi animasi. Ia bahkan menumbuhkan janggut hingga dada dan mengenakan armor 3D cetak khusus.

Selain itu, aktor Mason Thames, yang pernah membintangi film horor Universal THE BLACK PHONE dinilai berhasil memerankan Hiccup. Sosoknya disebut sangat mirip dengan versi animasinya termasuk gestur, gaya bicara, dan penampilannya. Sementara itu, Astrid, seorang gadis Viking yang ambisius dan kekasih Hiccup, diperankan aktris Inggris Nico Parker. Sosoknya dulu pernah berperan dalam film live-action DUMBO Disney.

3. Visual Seperti Nyata

Film Live Action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON (credit: Instagram.com/httydragon/)

Toothless versi live-action memiliki tampilan mata yang lebih ekspresif dan tekstur kulit lebih realistis. Adegan ikonik seperti pertemuan pertama Hiccup dan Toothless dikemas ulang dengan sentuhan sinematik yang membuat penonton kembali mengingat adegan-adegan ikonik di film HOW TO TRAIN YOUR DRAGON versi animasi.

Fakta menariknya kepala naga buatan dari busa dan tubuh yang dapat digerakkan seperti robot atau animatronik untuk mendukung adegan interaksi fisik. Selain itu, animasi digital dikawal oleh Glen MClntosh, ahli paleontologi sekaligus animator veteran dari franchise Jurassic Park dan Jurassic World. Hal ini juga menjadi salah satu kekuatan utama film HOW TO TRAIN YOUR DRAGON versi live action dengan efek visual yang halus.

4. Visual Ikonik yang Tetap Dipertahankan

Film Live Action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON (credit: Instagram.com/httydragon/)

Visualisasi ulang dari adegan ikonik seperti Hiccup menyentuh Toothless untuk pertama kalinya dieksekusi dengan sudut kamera dan pencahayaan yang serupa seperti versi animasi. Namun kali ini dibuat dalam versi lebih hidup bahkan tampak nyata.

Dari musik latar, struktur narasi, bahkan desain karakter, semua terasa familiar. Hal inilah yang menarik dua segmen penonton baik yang baru maupun penonton lama.

5. QnA Tentang Film Live Action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON 

1. Apakah alur film live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON benar-benar sama dengan versi animasinya?

Jawaban: Ya, film ini menggunakan pendekatan remake yang sangat mirip dengan versi animasi 2010, baik dari sisi plot hingga adegan.

2. Mengapa film ini tetap laris meski tidak menawarkan cerita baru?

Jawaban: Melansir dari The New York Times kekuatan nostalgia, visual, dan performa sinematik yang lebih nyata menjadi faktor utama. Penonton merasa terhubung dengan cerita yang familiar namun dalam format baru.

3. Siapa aktor yang kembali dari versi animasi ke versi live action?

Jawaban: Gerard Butler kembali memerankan Stoick secara langsung, bukan hanya sebagai pengisi suara seperti pada animasi.

4. Apa yang membuat efek visual di film ini menonjol?

Jawaban: DeBlois menggandeng Glen McIntosh, animator veteran Jurassic World, untuk menciptakan naga yang realistis dengan bantuan animatronik dan efek digital.

5. Bagaimana performa film ini di box office?

Jawaban: Film ini memuncaki box office selama dua pekan berturut-turut, dengan pendapatan USD 37 juta di minggu kedua melansir dari France24, 22 Juni 2025. Dan, sudah menghasilkan USD358,2 juta atau setara Rp5,9 triliun di Amerika Utara.

Itulah fakta menarik film live action HOW TO TRAIN YOUR DRAGON. Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?