KUBET – 5 Potret Haru Perpisahan Iwan Kurniawan Lukminto dengan Ribuan Karyawan Sritex, Abadikan Kenangan Terindah

5 Potret Haru Perpisahan Iwan Kurniawan Lukminto dengan Ribuan Karyawan Sritex, Abadikan Kenangan Terindah

Perpisahan Iwan Kurniawan Lukminto dengan Ribuan Karyawan Sritex (Foto: Instagram @ik.lukminto)

Kapanlagi.com – Setelah berdiri megah selama 58 tahun sebagai salah satu raksasa tekstil di Asia Tenggara, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) resmi menutup lembaran operasionalnya. Keputusan yang mengejutkan ini menyisakan duka mendalam bagi ribuan karyawan dan jajaran pimpinan yang telah mencurahkan dedikasi dan kerja keras mereka selama bertahun-tahun.

Acara perpisahan yang digelar di kantor pusat Sritex di Sukoharjo pada Jumat, 28 Februari 2025, dipenuhi dengan emosi yang tak tertahankan. Tangis haru, pelukan hangat, dan momen-momen penuh kenangan mewarnai suasana. Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama Sritex, menyampaikan pidato perpisahan yang menyentuh hati, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para karyawan yang telah menjadi bagian integral dari perjalanan perusahaan ini.

Sebagai simbol perpisahan yang penuh makna, ribuan karyawan dan manajemen bersatu dalam melantunkan lagu “Kenangan Terindah” dari band Samsons. Suasana semakin mengharukan saat mereka saling berpelukan, memberikan dukungan satu sama lain di tengah guyuran hujan yang menambah nuansa emosional acara tersebut.

1. Pesan Haru Iwan Kurniawan untuk Ribuan Karyawan

Dalam sebuah momen yang penuh emosi, Iwan Kurniawan Lukminto menegaskan betapa berharganya setiap karyawan bagi Sritex, menyebut mereka sebagai aset terpenting yang dimiliki perusahaan. Dengan nada sedih, ia mengungkapkan rasa kehilangan atas keputusan pahit yang harus diambil setelah bertahun-tahun berkarya bersama.

“Para kurator selalu membicarakan aset, namun mereka lupa bahwa aset paling berharga adalah kita semua. Maka dari itu, dari lubuk hati terdalam saya mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi, loyalitas, kerja kerasnya, dan kecintaannya kepada perusahaan sampai hari ini,” ungkap Iwan Kurniawan, dikutip dari unggahan Instagram @ik.lukminto, Sabtu (1/3/2025).

Iwan juga menyampaikan permohonan maaf jika selama masa kepemimpinannya belum mampu memberikan yang terbaik untuk para karyawan, mengingat perjalanan panjang selama 58 tahun yang penuh liku-liku ini adalah sebuah babak berat bagi semua pihak yang terlibat.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Momen Perpisahan yang Penuh Tangis dan Pelukan

Di halaman kantor pusat Sritex, ribuan karyawan berbaris rapi mengenakan seragam biru yang menjadi identitas perusahaan, menciptakan suasana penuh haru dalam momen perpisahan yang tak terlupakan.

Pidato emosional dari Iwan Kurniawan mengajak semua yang hadir untuk merenungkan perjalanan mereka dan menjadikan momen ini sebagai titik awal introspeksi diri. Ia berharap agar setiap individu yang pernah menjadi bagian dari Sritex dapat melanjutkan karya mereka dan menyebarkan nilai-nilai yang telah ditanamkan perusahaan ke seluruh penjuru.

Ketika lagu “Kenangan Terindah” menggema, suasana semakin mengharukan; banyak karyawan tak dapat menahan air mata, saling berpelukan dan bersalaman, sementara Iwan Kurniawan pun terlihat menyeka air matanya, merasakan kedalaman emosi yang menyelimuti momen tersebut.

3. Pelunasan Gaji dan Hak Karyawan

Di tengah momen yang penuh emosi, sejumlah karyawan dengan lantang menyuarakan tuntutan mereka terkait gaji yang belum dibayarkan. Mendengar jeritan hati para pekerjanya, Direktur Umum Sritex, Supartodi, segera memberikan jaminan bahwa proses pencairan dana sedang berjalan.

Iwan Kurniawan pun menegaskan komitmen manajemen untuk memenuhi semua hak karyawan sesuai ketentuan yang berlaku, menambahkan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan kurator demi memastikan setiap karyawan mendapatkan haknya sebelum meninggalkan perusahaan.

4. Dampak Penutupan Sritex bagi Industri Tekstil Indonesia

Penutupan Sritex, salah satu raksasa tekstil Indonesia yang telah beroperasi sejak 1966, mengguncang bukan hanya para karyawannya, tetapi juga seluruh industri tekstil nasional.

Sebagai produsen kain, pakaian militer, dan seragam resmi untuk berbagai negara, Sritex telah menjadi pilar penting dalam sektor ini. Kini, dengan tutupnya perusahaan, tantangan besar menghampiri ribuan karyawan yang terpaksa mencari alternatif pekerjaan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Harapan pun muncul dari berbagai kalangan untuk menemukan solusi yang bisa membantu mantan karyawan Sritex, baik dalam mencari pekerjaan baru maupun membangun usaha mandiri, demi masa depan yang lebih cerah.

5. Profil Iwan Kurniawan Lukminto, Dirut Sritex

Iwan Kurniawan Lukminto adalah Direktur Utama Sritex yang lahir di Surakarta pada 22 Januari 1983. Ia menempuh pendidikan di Johnson & Wales University di Amerika Serikat dan memiliki latar belakang dalam administrasi bisnis.

Sebagai generasi kedua dari keluarga Lukminto, ia meneruskan kepemimpinan Sritex setelah ayahnya, Lukminto, pendiri perusahaan ini, wafat. Di bawah kepemimpinannya, Sritex berkembang menjadi perusahaan tekstil yang dikenal luas di pasar internasional, terutama dalam produksi seragam militer dan produk tekstil berkualitas tinggi.

Namun, di tengah tantangan bisnis yang semakin berat, terutama dampak pandemi COVID-19 dan tekanan finansial, Sritex mengalami kesulitan yang akhirnya memaksa perusahaan untuk menutup operasionalnya.

6. FAQ

1. Kenapa Sritex tutup?

Sritex tutup karena mengalami kesulitan finansial yang berkepanjangan, terutama setelah pandemi COVID-19 yang berdampak pada industri tekstil secara global. Selain itu, utang perusahaan yang membengkak dan persaingan ketat di sektor tekstil turut berkontribusi terhadap keputusan ini.

2. Apa dampak penutupan Sritex bagi karyawan?

Ribuan karyawan kehilangan pekerjaan akibat penutupan ini. Banyak dari mereka yang telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Manajemen telah memastikan bahwa hak-hak karyawan, termasuk gaji dan pesangon, akan tetap diberikan melalui koordinasi dengan kurator.

3. Bagaimana kondisi industri tekstil Indonesia setelah Sritex tutup?

Penutupan Sritex menjadi pukulan bagi industri tekstil nasional. Sebagai salah satu produsen tekstil terbesar di Indonesia, Sritex berkontribusi besar dalam ekspor dan penyediaan seragam militer. Dengan berhentinya operasional perusahaan, persaingan di industri tekstil semakin ketat dan mengancam lapangan kerja di sektor ini.

4. Apa pesan terakhir Iwan Kurniawan kepada karyawan Sritex?

Dalam pidato perpisahannya, Iwan Kurniawan menyatakan bahwa karyawan adalah aset terbesar perusahaan. Ia mengajak semua mantan karyawan untuk terus berkarya dan membawa nilai-nilai positif dari Sritex ke mana pun mereka melangkah.

5. Apakah ada kemungkinan Sritex bangkit kembali?

Saat ini, belum ada kepastian apakah Sritex akan kembali beroperasi di masa depan. Namun, banyak pihak yang berharap perusahaan ini bisa menemukan solusi untuk bertahan atau kembali dengan model bisnis baru.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *