KUBET – Camilan Oleh-Oleh Mudik dari Sumedang yang Lezat dan Khas

Camilan Oleh-Oleh Mudik dari Sumedang yang Lezat dan Khas

Camilan Oleh-Oleh Mudik dari Sumedang yang Lezat dan Khas

Kapanlagi.com – Sumedang merupakan sebuah kota di Jawa Barat yang dikenal tidak hanya dengan Tahu Sumedangnya yang legendaris, tetapi juga dengan beragam camilan khas yang bisa menjadi pilihan oleh-oleh saat arus mudik dan balik Lebaran. Dari jajanan tradisional hingga inovasi baru, Sumedang menawarkan pilihan camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan cita rasa lokal. Beberapa camilan ini bahkan sudah menjadi ikon kuliner yang dikenal luas, baik di kalangan masyarakat Sumedang maupun luar daerah.

Salah satu camilan yang patut dicoba adalah rengginang berbahan dasar biji hanjeli, yang kini banyak diproduksi oleh UMKM di Desa Citaleus, Kecamatan Buahdua. Selain itu, Sumedang juga menawarkan berbagai jenis camilan unik lainnya seperti kerupuk bangreng, keripik cireng, dan salak bongkok yang tak hanya mengenyangkan tapi juga mengandung nilai sejarah dan budaya lokal. Masing-masing camilan ini memiliki rasa yang khas dan menjadi pilihan tepat untuk disantap atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Tidak hanya enak, camilan khas Sumedang juga menyuguhkan pengalaman rasa yang berbeda dari daerah lainnya. Berikut selengkapnya.

1. Rengginang Hanjeli: Inovasi Rengginang Sehat dari Biji Hanjeli

Mengutip sumedangkab.go.id, rengginang khas Sumedang biasanya terbuat dari beras, namun kini ada inovasi baru yang menarik, yaitu rengginang yang dibuat dari biji hanjeli. Biji hanjeli dipilih karena memiliki kandungan gula yang rendah, menjadikannya alternatif yang lebih sehat, terutama bagi penderita diabetes. Camilan ini memiliki ciri warna tang merah, tekstur renyah dan rasa yang khas, serta cocok dijadikan oleh-oleh atau hidangan saat Lebaran.

Pembuatan rengginang hanjeli ini masih cukup baru dan mulai diminati, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang unik, tidak terlalu manis, namun tetap lezat dan menyehatkan. Dengan semakin banyaknya permintaan, produk ini kini menjadi pilihan favorit para pembeli yang ingin mencari camilan sehat.

UMKM di Desa Citaleus, Sumedang, telah mengembangkan produk ini secara serius, dan rencananya, hanjeli akan lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai produk makanan lainnya di masa depan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Opak Oded: Camilan Renyah dengan Cita Rasa Khas

Opak Oded adalah camilan tradisional yang terbuat dari beras ketan hitam dan putih, yang kemudian dipanggang hingga kering. Camilan ini menjadi favorit banyak orang karena rasa gurih dan tekstur renyahnya yang khas. Opak Oded juga cocok dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudara atau teman setelah mudik Lebaran.

Opak ini biasanya dijual dalam bentuk potongan tipis dan memiliki aroma panggang yang menggoda. Meskipun sederhana, opak ini selalu berhasil mencuri perhatian karena keunikannya dalam menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di Sumedang.

Menjadi bagian dari tradisi kuliner Sumedang, opak oded kini telah berkembang dengan variasi rasa dan kemasan yang menarik, menjadikannya pilihan tepat untuk oleh-oleh Lebaran.

3. Tahu Sumedang: Legenda Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu

Tahu Sumedang adalah oleh-oleh legendaris yang sudah sangat dikenal di seluruh Indonesia. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang kenyal, membuat tahu ini cocok untuk dijadikan camilan saat Lebaran atau oleh-oleh untuk keluarga. Tahu Sumedang dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan bahan baku lokal yang berkualitas.

Selain di Sumedang, tahu ini juga bisa ditemukan di berbagai daerah di Jawa Barat, namun yang asli tetap berasal dari kota ini. Tahu Sumedang memiliki rasa yang unik, dengan kombinasi tepung yang renyah di luar dan isian tahu yang lembut di dalam. Saat Lebaran, banyak orang yang mencari tahu Sumedang sebagai camilan pelengkap acara keluarga.

Kini, tahu Sumedang hadir dalam berbagai varian, seperti tahu goreng dan tahu isi, untuk memberikan variasi rasa bagi para pecinta camilan ini.

4. Salak Bongkok: Buah Salak Unik yang Hanya Ada di Sumedang

Salak Bongkok merupakan buah salak khas Sumedang yang memiliki bentuk lebih besar dan tekstur lebih renyah dibandingkan salak pada umumnya. Buah ini memiliki rasa manis dan sedikit asam yang menyegarkan, cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga setelah Lebaran. Salak Bongkok juga memiliki ciri khas dengan kulit yang tebal dan agak berbulu.

Salak Bongkok biasanya dijual dalam bentuk kemasan plastik atau dalam bentuk segar yang bisa langsung dinikmati. Meskipun sulit ditemukan di luar Sumedang, salak Bongkok cukup populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – 10 Aktivitas Permainan Menyenangkan untuk Keluarga di Lebaran

10 Aktivitas Permainan Menyenangkan untuk Keluarga di Lebaran

Tips agar Permainan Makin Seru

Kapanlagi.com – Lebaran tidak hanya menjadi momen untuk beribadah dan bersilaturahmi, tetapi juga kesempatan berkumpul bersama keluarga besar. Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, kebersamaan dengan keluarga menjadi hal yang dinantikan. Namun, sering kali acara kumpul keluarga terasa monoton dan kurang interaktif.

Agar suasana lebih meriah, berbagai permainan seru bisa menjadi solusi untuk mencairkan suasana. Permainan ini tidak hanya membuat kebersamaan lebih menyenangkan, tetapi juga dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga. Mulai dari permainan tradisional hingga permainan yang sedang tren, semua bisa dilakukan dengan mudah tanpa perlu peralatan khusus.

Lantas, permainan apa saja yang bisa dicoba saat Lebaran? Berikut ini adalah 10 rekomendasi permainan seru yang bisa dimainkan bersama keluarga saat momen spesial ini.

1. Permainan Klasik yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

1. Tebak Kata/Gambar.

Permainan klasik yang sangat mudah dimainkan oleh semua anggota keluarga. Satu orang memberikan petunjuk tanpa menyebutkan kata atau gambar yang harus ditebak, sementara yang lain berusaha menebak. Untuk menambah keseruan, bisa juga menggunakan kartu khusus atau mengingat kembali foto-foto masa lalu keluarga.

2. Werewolf (Manusia Serigala)

Permainan peran ini sangat seru dan menegangkan. Pemain dibagi menjadi tiga kelompok: moderator, manusia serigala, dan manusia biasa. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi siapa manusia serigala di antara mereka. Cocok untuk remaja dan dewasa, permainan ini bisa memicu banyak tawa dan diskusi menarik.

3. Monopoli

Salah satu permainan papan yang mengajarkan strategi dan manajemen keuangan. Pemain akan membeli, menyewa, atau menukar properti untuk menguasai papan. Meskipun bisa dimainkan oleh segala usia, anak-anak yang lebih besar biasanya lebih mudah memahami aturan permainan ini.

4. Scrabble atau Teka-Teki Silang

Pemain menyusun kata dari huruf-huruf yang tersedia untuk mendapatkan poin. Permainan ini cocok untuk anak-anak yang sudah bisa membaca dan menulis serta orang dewasa.

5. UNO

Mudah dipelajari dan dimainkan dengan cepat, tujuannya adalah menjadi pemain pertama yang menghabiskan semua kartu. Permainan ini sangat cocok untuk segala usia.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Permainan Interaktif yang Menghibur

6. Truth or Dare (Jujur atau Berani)

Cara yang menyenangkan untuk mengenal anggota keluarga lebih dekat. Pemain memilih antara menjawab pertanyaan jujur atau melakukan tantangan. Pastikan tantangan yang diberikan aman dan menyenangkan agar semua orang bisa terlibat.

7. Tebak Isi Amplop THR

Permainan unik ini memanfaatkan tradisi Lebaran dengan mengisi amplop THR dengan pertanyaan atau tantangan kecil, dan pemain menebak isinya. Ini bisa menjadi cara yang lucu untuk berbagi tawa.

8. Tebak Kue Lebaran

Permainan tebak-tebakan bertemakan makanan Lebaran. Siapkan berbagai macam kue Lebaran, dan biarkan pemain menebak nama kue tersebut. Ini bisa menjadi momen nostalgia sekaligus menyenangkan.

Permainan Kreatif dan Menghibur

9. Lagu dan Pantun

Permainan ini melibatkan nyanyian dan pantun, bisa berupa melanjutkan lirik lagu atau membuat pantun bertema Lebaran. Cocok untuk semua usia, terutama bagi yang menyukai musik dan sastra.

10. Pantomim

Permainan yang menguji kemampuan ekspresi non-verbal. Pemain memeragakan kata atau frasa tanpa berbicara, sementara yang lain menebak. Tema Lebaran bisa digunakan, seperti ‘makan ketupat’ atau ‘sholat Idul Fitri’.

3. Tips agar Permainan Makin Seru

Untuk menambah keseruan, ada beberapa tips tambahan yang perlu diperhatikan. Pertama, sesuaikan permainan dengan usia dan minat anggota keluarga. Siapkan hadiah kecil untuk menambah semangat. Yang terpenting, pastikan suasana tetap santai dan menyenangkan, serta utamakan kebersamaan dan interaksi antar anggota keluarga.

Dengan berbagai pilihan permainan di atas, diharapkan Lebaran Anda akan dipenuhi dengan keceriaan dan kebersamaan bersama keluarga tercinta. Selamat berlebaran!


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Qadha Puasa Ramadan dan Syawal: Mana yang Dikerjakan Terlebih Dahulu?

Qadha Puasa Ramadan dan Syawal: Mana yang Dikerjakan Terlebih Dahulu?

Qadha puasa Ramadan atau puasa Syawal dulu? ini penjelasan lengkapnya.

Kapanlagi.com – Setelah menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan besar, yaitu mendapatkan pahala seperti berpuasa setahun penuh. Namun, bagi mereka yang memiliki utang puasa Ramadan karena alasan tertentu, seperti sakit atau haid, muncul pertanyaan: Mana yang harus didahulukan, membayar qadha puasa atau langsung menjalankan puasa Syawal?

Dalam Islam, ada dua jenis ibadah puasa yang harus dipertimbangkan: puasa wajib (qadha Ramadan) dan puasa sunnah (Syawal). Beberapa ulama menekankan bahwa kewajiban harus lebih diutamakan daripada ibadah sunnah, sementara yang lain memberikan kelonggaran dalam pelaksanaannya. Lalu, bagaimana pandangan ulama terkait hal ini?

Berikut adalah penjelasan mengenai pilihan yang bisa diambil berdasarkan berbagai sumber.

1. Pandangan Quraish Shihab: Dahulukan Qadha karena Wajib

Menurut Prof. Quraish Shihab, seseorang yang masih memiliki utang puasa Ramadan sebaiknya mendahulukan qadha sebelum menjalankan puasa Syawal. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kewajiban lebih diutamakan dibandingkan amalan sunnah.Dalam bukunya Panduan Puasa bersama Quraish Shihab, beliau menjelaskan:

“Sebaiknya mendahulukan qadha (membayar utang) karena hukumnya wajib, setelah itu baru yang sunnah.”

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa meskipun puasa Syawal memiliki keutamaan besar, puasa ini dapat dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, tidak harus langsung setelah Idul Fitri. Artinya, seseorang masih memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan qadha puasa terlebih dahulu sebelum mengejar puasa Syawal.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Pendapat Ulama: Boleh Mendahulukan Puasa Syawal

Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa Syawal boleh didahulukan, meskipun seseorang masih memiliki utang puasa Ramadan. Pendapat ini didasarkan pada fakta bahwa qadha puasa Ramadan memiliki waktu yang luas, yaitu hingga sebelum Ramadan tahun berikutnya. Ada dua alasan utama mengapa puasa Syawal boleh didahulukan:

  1. Waktu pelaksanaan puasa qadha lebih fleksibel (bisa dilakukan kapan saja sebelum Ramadan berikutnya).
  2. Puasa Syawal memiliki waktu terbatas, hanya bisa dilakukan di bulan Syawal.

Bagi mereka yang khawatir tidak sempat menjalankan puasa Syawal karena kesibukan atau alasan tertentu, maka boleh mendahulukan puasa Syawal, asalkan tetap menyelesaikan qadha sebelum Ramadan berikutnya.

3. Menggabungkan Niat Qadha dan Puasa Syawal

Ada juga pendapat yang membolehkan menggabungkan niat qadha puasa Ramadan dengan puasa Syawal. Dengan kata lain, seseorang bisa menjalankan puasa qadha di bulan Syawal dan tetap mendapatkan pahala seperti puasa Syawal.

Namun, sebagian ulama menilai bahwa menggabungkan niat ini tidak bisa memberikan keutamaan puasa Syawal secara penuh, karena hadits yang menyebutkan pahala puasa setahun penuh berkaitan dengan puasa Syawal yang dikerjakan setelah Ramadan secara sempurna.

Oleh karena itu, bagi yang mampu, lebih baik memisahkan antara puasa qadha dan puasa Syawal agar mendapatkan keutamaan dari kedua ibadah ini.

4. Mana yang Harus Didahulukan?

Berdasarkan berbagai pandangan ulama, ada tiga pilihan utama dalam menjalankan puasa qadha dan Syawal:

  1. Mendahulukan qadha puasa Ramadan, karena itu merupakan kewajiban yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
  2. Mendahulukan puasa Syawal, jika dikhawatirkan tidak sempat menjalankannya dalam bulan Syawal, dengan catatan tetap menyelesaikan qadha sebelum Ramadan berikutnya.
  3. Menggabungkan niat qadha dan puasa Syawal, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai apakah ini bisa mendapatkan keutamaan penuh dari puasa Syawal.

Bagi yang ingin memastikan mendapatkan pahala penuh dari kedua puasa ini, disarankan untuk menyelesaikan qadha terlebih dahulu, lalu melanjutkan dengan puasa Syawal.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Fidyah Puasa, Panduan Lengkap Hukum dan Cara Pembayarannya yang Wajib Anda Ketahui!

Fidyah Puasa, Panduan Lengkap Hukum dan Cara Pembayarannya yang Wajib Anda Ketahui!

Ilustrasi membayar zakat (hak cipta/Canva)

Kapanlagi.com – Bulan Ramadan telah tiba, membawa berkah dan kesempatan untuk beribadah. Namun, ada kalanya kita dihadapkan pada keadaan yang membuat kita tidak dapat menjalankan puasa, seperti sakit, usia lanjut, atau perjalanan jauh.

Dalam ajaran Islam, ada solusi yang dikenal dengan nama fidyah puasa, yaitu pembayaran pengganti bagi mereka yang tidak dapat berpuasa. Fidyah puasa menjadi kewajiban bagi mereka yang memiliki alasan syar’i untuk meninggalkan puasa Ramadan.

Ketua Baznas Bali, Yunus Niam, menegaskan hal ini dalam pernyataannya, “Fidyah merupakan kewajiban bagi mereka yang memiliki alasan syar’i untuk meninggalkan puasa Ramadan,” seperti yang dilansir dari laman resmi Baznas.

Pembayaran fidyah bertujuan untuk menebus kewajiban puasa yang terlewat dengan memberi makan kepada fakir miskin. Ada dua cara untuk melaksanakan fidyah puasa: bisa berupa uang atau makanan pokok seperti beras.

Untuk lebih memahami hukum fidyah puasa dan cara pelaksanaannya, Liputan6.com telah merangkum informasi penting dari berbagai sumber. Simak ulasan lengkapnya yang akan membantu Anda menjalani Ramadan dengan penuh makna, meski dalam kondisi yang terbatas.

1. Hukum dan Ketentuan Fidyah Puasa

Fidyah puasa merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa karena alasan tertentu, sebagaimana diungkapkan dalam Al-Quran: “Barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, maka wajib baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan pada hari-hari yang lain. Bagi mereka yang kesulitan menjalankan puasa, diwajibkan untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (Q.S. Al Baqarah: 184).

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai besaran fidyah menurut Imam Malik dan Imam As-Syafi’i, fidyah yang dibayarkan adalah 1 mud gandum, sedangkan ulama Hanafiyah menetapkan 2 mud atau setara 1,5 kg. Fidyah juga bisa dibayarkan dalam bentuk uang, dengan nilai yang ditetapkan berdasarkan harga makanan pokok.

Di Jakarta dan sekitarnya, SK Ketua BAZNAS menetapkan fidyah dalam bentuk uang sebesar Rp60.000 per hari per jiwa.

Memahami ketentuan ini sangat penting agar kita dapat melaksanakan kewajiban fidyah dengan tepat sesuai dengan mazhab yang dianut.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Golongan yang Boleh Membayar Fidyah

Tidak semua orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadan diperkenankan untuk membayar fidyah, hanya golongan tertentu yang memenuhi syarat.

Misalnya, orang tua yang sudah renta dan tak mampu berpuasa karena kondisi fisik, pasien dengan penyakit parah yang sulit sembuh, serta ibu hamil atau menyusui yang khawatir akan kesehatan diri atau bayinya tentu dengan rekomendasi dokter dapat mengambil jalan fidyah.

Juga, mereka yang sedang dalam perjalanan jauh yang menyulitkan untuk menjalankan ibadah puasa.

Bagi mereka yang termasuk dalam kategori ini, fidyah menjadi solusi untuk memenuhi kewajiban puasa yang terlewat. Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa alasan tidak berpuasa tersebut sesuai dengan syariat.

Sementara itu, bagi mereka yang sengaja meninggalkan puasa tanpa alasan yang sah, tetap diwajibkan untuk mengganti puasa (qadha) setelah bulan Ramadan, karena pembayaran fidyah tidak dapat menggantikan kewajiban tersebut.

3. Cara Membayar Fidyah Puasa

Setelah menghitung berapa banyak hari puasa yang terlewat dan nilai fidyah yang harus dibayarkan, saatnya melangkah untuk memenuhi kewajiban ini. Pertama-tama, seorang Muslim perlu memastikan jumlah hari puasa yang ditinggalkan agar dapat mengakumulasi fidyah dengan tepat.

Jika Anda merasa tidak akan mampu berpuasa saat Ramadan tiba, ada baiknya membayar fidyah sebelum bulan suci tersebut, seperti yang dianjurkan dalam mazhab Hanafi, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Namun, berbeda dengan mazhab Syafi’i yang mengharuskan pembayaran fidyah dilakukan selama bulan Ramadan. Sebelum melakukan pembayaran, jangan lupa untuk mengucapkan niat fidyah dengan tulus, sesuai dengan kondisi masing-masing, baik itu untuk diri sendiri atau sebagai ahli waris.

Setelah fidyah dibayarkan, Anda akan menerima bukti pelunasan, di mana penerima akan membacakan doa agar amal ini diterima oleh Allah SWT dan menjadi berkah bagi semua.

4. Batas Akhir Pembayaran Fidyah

Fidyah, sebagai bentuk kepedulian bagi yang tidak dapat berpuasa, memiliki fleksibilitas dalam waktu pembayarannya. Meskipun tidak ada tenggat waktu yang ketat, disarankan untuk segera melunasinya setelah Ramadan berakhir agar bantuan dapat langsung dirasakan oleh yang membutuhkan.

Menurut informasi dari Baznas, Anda bisa membayar fidyah kapan saja sebelum Ramadan berikutnya, asalkan sudah tidak berpuasa. Ada beberapa cara untuk membayar fidyah: pertama, Anda bisa membayarnya sekaligus untuk seluruh hari yang ditinggalkan, misalnya 30 porsi untuk 30 orang fakir miskin.

Kedua, jika merasa berat, Anda bisa membayar fidyah setiap hari selama bulan Ramadan, memberikan satu porsi untuk satu orang. Terakhir, Anda juga bisa melunasi fidyah setelah Ramadan selesai, sesuai dengan ajaran dalam Al-Qur’an yang menekankan bahwa waktu pembayaran fidyah tidak dibatasi.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Mengenal Lebih Dekat, Penyebab dan Gejala Awal Kanker Payudara yang Perlu Anda Waspadai!

Mengenal Lebih Dekat, Penyebab dan Gejala Awal Kanker Payudara yang Perlu Anda Waspadai!

Ilustrasi kanker. (hak cipta/Canva)

Kapanlagi.com – Kanker payudara adalah penyakit serius yang ditandai oleh pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara, termasuk saluran air susu dan kelenjar penghasil susu, dan merupakan salah satu jenis kanker paling umum di kalangan wanita, meskipun pria juga dapat terpengaruh meski dalam jumlah yang jauh lebih kecil.

Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan, mengingat penyebab pasti kanker ini masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya, seperti mutasi genetik, riwayat keluarga, paparan hormon estrogen, gaya hidup tidak sehat, dan riwayat kanker sebelumnya.

Gejala awal sering kali tidak terlihat, namun tanda-tanda seperti benjolan keras di payudara atau ketiak, perubahan bentuk payudara, serta perubahan pada kulit dan keluarnya cairan dari puting harus diwaspadai dan segera dikonsultasikan ke dokter.

Kewaspadaan dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.

1. Faktor Risiko Kanker Payudara

Kanker payudara, salah satu ancaman kesehatan yang paling mengkhawatirkan, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu kita waspadai. Pertama-tama, genetik berperan besar mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 dapat secara signifikan meningkatkan risiko, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Selain itu, paparan hormon estrogen dalam jangka panjang, yang bisa disebabkan oleh menstruasi yang datang lebih awal, menopause yang terlambat, atau penggunaan terapi penggantian hormon, juga menambah peluang terjadinya penyakit ini.

Tak kalah penting, gaya hidup kita sehari-hari seperti obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, dan pola makan yang tidak sehat berkontribusi pada peningkatan risiko.

Dan seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause, kewaspadaan menjadi kunci, terutama bagi wanita di atas 50 tahun yang harus rutin memeriksakan kesehatan payudara mereka.

Dengan memahami semua faktor ini, kita bisa lebih proaktif dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker payudara.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Gejala Awal Kanker Payudara: Waspadai Perubahan di Tubuh

Meskipun banyak kasus kanker payudara pada tahap awal tidak menunjukkan gejala, ada beberapa perubahan pada payudara yang sebaiknya tidak diabaikan. Salah satu tanda paling umum adalah munculnya benjolan keras di payudara atau ketiak yang tidak menimbulkan rasa sakit dan memiliki tepi yang tidak rata.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan berarti kanker. Selain itu, perubahan bentuk atau ukuran payudara, seperti pembesaran mendadak atau asimetri yang mencolok, juga patut dicurigai. Perhatikan pula kondisi kulit payudara yang mungkin tampak kemerahan, menebal, berkerut, atau menyerupai kulit jeruk.

Keluarnya cairan dari puting, baik yang jernih, kekuningan, atau berdarah, juga perlu diwaspadai, terutama jika terjadi tanpa sebab yang jelas. Gejala lain yang perlu diperhatikan adalah puting yang tertarik ke dalam atau nyeri payudara yang menetap tanpa alasan yang jelas.

Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini melalui pemeriksaan seperti mamografi atau USG payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Ingatlah untuk melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) secara rutin dan selalu konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – 38 Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Halus Krama Inggil, Ungkapan yang Sarat Makna

38 Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Halus Krama Inggil, Ungkapan yang Sarat Makna

Ucapan lebaran bahasa Jawa Halus Kromo Inggil (credit: Ilustrasi dibuat AI)

Kapanlagi.com – Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan permohonan maaf bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi juga cerminan dari ketulusan hati. Salah satunya menggunakan ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil.

Dalam budaya Jawa, kelembutan dan kesantunan dalam bertutur sangat dijunjung tinggi. Bahasa Jawa Halus Krama Inggil bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi juga warisan yang mengajarkan penghormatan, kesopanan, dan makna dalam setiap kata.

Di tahun 2025 ini, kamu dapat menjadikan setiap ucapan Lebaran lebih dari sekadar tradisi melainkan juga penuh dengan makna. Berikut ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil yang sarat akan makna, tetapi sebuah doa yang menyentuh hati, sebuah permohonan maaf yang begitu indah.

1. Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Halus Krama Inggil Untuk Orang Tua

Tak ada yang lebih berharga dari doa orang tua. Di hari yang fitri ini, mengirimkan ucapan dalam bahasa yang lembut dan penuh penghormatan bisa menjadi cara terbaik untuk menunjukkan rasa kasih sayang kita kepada kedua orang tua. Jika sedang mencari referensi ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil, berikut ini referensinya.

“Kulo ngaturaken sugeng riyadi (Bapak/Ibu), sedoyo kalepatan kulo nyuwun pangapunten ingkang disengojo utawi mboten disengojo, mugi saget lebur ing dinten riyoyo meniki. Nyuwun dungo lan pangestunipun kagem kulo.”

Artinya: Saya mengucapkan memohon maaf (Bapak/Ibu), segala kesalahan saya mohon diampuni, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja, semoga dapat hilang di hari raya Idul Fitri ini. Mohon doa dan restunya untuk saya.

Selain itu, terdapat beberapa referensi lain untuk ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil untuk orang tua sebagai berikut:

1. “Kawula nyuwun agunging pangapunten sedanten kalepatan kulo. Ngaturaken sugeng riyadi kagem Bapak lan Ibu sak keluargo, mugi tansah sehat lan sentoso.”

2. “Dinten meniko dinten bakdo riyadi, kula menawi gadah kalepatan ingkang disengojo lan mboten disengojo dumateng panjenengan sak keluargo, kula nyuwun agunging samudro pangaksami.”

3. “Ngaturaken wilujeng Idul Fitri, nyuwun agunging pangapunten, mugi kita kanugrahan jatining fitrah saking Gusti Ingkang Moho Pemurah.”

4. “Mugi-mugi Gusti Allah tansah maringi berkah dhateng panjenengan, Bapak lan Ibu, mugi pinaringan panjang yuswa saha kasehatan.”

5. “Kawula ngaturaken sugeng riyadi, mugi panjenengan tansah pinaringan rahayu, rejeki ingkang lancar, lan berkah.”

6. “Ngaturaken sembah pangabekti kawula, nyuwun pangapunten dumateng panjenengan sedaya.”

7. “Mugi-mugi berkah lan rahmat saking Gusti Allah tansah nyukupi dhateng panjenengan, Bapak lan Ibu.”

8. “Dumateng Bapak lan Ibu, kula nyuwun pangapunten sedaya lepat, mugi tansah pinaringan keberkahan.”

9. “Sugeng Idul Fitri, mugi Allah tansah maringi rejeki ingkang halal lan berkah kagem panjenengan.”


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Halus Krama Inggil Untuk Saudara

Lebaran juga menjadi momen bagi keluarga untuk saling memaafkan. Bahasa yang lembut dan sopan akan membuat suasana semakin penuh kehangatan. Salah satunya ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil untuk saudara. Berikut beberapa referensi ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil untuk saudara.

1. “Kulo ngaturaken sugeng riyadi (Pakde/Bude/Kakak), sedoyo kalepatan kulo nyuwun pangapunten ingkang disengojo utawi mboten disengojo, mugi saget lebur ing dinten riyoyo meniki. Nyuwun dungo lan pangestunipun kagem kulo”

2. “Sucining ati, tumatining laku. Ngaturaken sugeng riyadi. Mbok bilih wonten kalepatan, nyuwun agunging samudro pangaksami.”

3. “Mugi-mugi barokah ing dinten riyoyo punika, mugi kito tansah ginanjar rejeki, sehat, lan berkah saking Gusti Allah.”

4. “Nyuwun pangapunten sedoyo kalepatan kulo, mugi kita tansah dipun berkahi saking Gusti Allah.”

5. “Sedaya kalepatan kulo, kula nyuwun agunging pangapunten.”

6. “Mugi silaturahmi kita tansah langgeng lan berkah.”

7. “Sugeng Idul Fitri, nyuwun pangapunten lan mugi-mugi berkah tansah ngancani kita sedaya.”

8. “Kula nyuwun pangapunten ingkang tanpa upami.”

9. “Ngaturaken sembah pangabekti, nyuwun pangapunten sedaya kalepatan.”

3. Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Pantun

Ucapan lebaran bahasa Jawa menggunakan pantun dapat menjadi referensi untuk memberi kartu lebaran dengan cara berbeda. Menyampaikan ucapan Lebaran dengan pantun Jawa ini bisa menjadi cara yang lebih santai untuk dikirimkan kepada orang terdekat.

1. “Numpak pajero sopire lemu. Luputku marang awakmu jero, monggo dipendem nganggo pangapuramu.Taqabalallahu minna wa minkum. Selamat Hari Raya Idul Fitri.”

2. “Pitik kate rupane putih, pitik alas rupane coklat. Idul Fitri ati menungso bali putih, hawa lan nafsu dikendali kanthi tobat.”

3. “Madang sate ojo sak sunduk e. Madang rawon ojo nyakot kemiri. Sakmeniko sampun telas puosone. Sugeng Riyoyo Idul Fitri. Tumbas merico endog asin. Saya sekeluarga nyuwun ngapuro lahir batin.”

4. “Cangkem iki sering nggedabrus, utek iki sering mikir sing elek. Minal aidzin wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.”

5. “Kupat kecemplung santen, sedoyo lepat nyuwun pangapunten.”

6. “Mulad Sarira Hangrasa Wani. Wani ngakoni kalemahan diri. Sugeng Riyadi Idul Fitri. Sedaya kelepatan nyuwun agunging pangaksami.”

7. “Adol kupat neng ngisor gapuro. Menawi lepat kulo nyuwun agenging pangapuro.”

8. “Mbah Marijan iku pancen roso, jare wingi ketiban kelopo tapi yo tetep ora popo. Senajan riyoyo isih kurang sedino, sedoyo lepat lan salah kawulo nyuwun ngapuro.”

4. Ucapan Lebaran Bahasa Jawa Singkat

Terkadang, dalam kesederhanaan ada keindahan. Berikut beberapa ucapan Lebaran dalam bahasa Jawa yang singkat tetapi tetap penuh makna.

1. “Sugeng riyadi! Semoga silaturahmi kita tetap terjaga.”

2. “Ngaturaken pangapunten ingkang tanpa wates.”

3. “Mugo-mugo kesalahan kula saged dipun pangapura.”

4. “Kula nyuwun pangapunten sedaya kalepatan.”

5. “Mugi-mugi berkah tansah lumantar dhateng panjenengan.”

6. “Ngaturaken sembah pangabekti, nyuwun pangapunten sedaya kalepatan.”

7. “Minal Aidin wal Faizin, nyuwun pangapunten lahir batin.”

8. “Sedoyo kalepatan kulo nyuwun pangapunten.”

9. “Ngirim katresnan lan pendonga kang becik kangge kulawarga sampeyan ing dino riyoyo iki. Sugeng Riyadi.”

10. “Nyuwun kanthi legawa, kula hangaturaken sugeng riyadi.”

11. “Ngaturaken sedoyo kelepatan, ingkang dalem panjenengan.”

Itulah ucapan lebaran bahasa Jawa halus krama inggil yang dapat menjadi referensi. Di tengah modernisasi dan arus globalisasi yang semakin pesat, menggunakan ucapan lebaran bahasa Jawa di atas juga dapat menjaga tradisi. Ikuti artikel lainnya seputar kata-kata ucapan hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Tanda Kiamat Kubra yang Sering Terabaikan, Padahal Menghampiri Kita Setiap Hari!

Tanda Kiamat Kubra yang Sering Terabaikan, Padahal Menghampiri Kita Setiap Hari!

Arti Mimpi Kiamat Menurut Islam (credit: unsplash)

Kapanlagi.com – Kiamat, sebuah konsep yang seringkali membuat kita merenung, terbagi menjadi dua kategori: kiamat sughra dan kiamat kubra. Kiamat sughra ditandai dengan peristiwa kematian, sementara kiamat kubra merupakan hancurnya seluruh alam semesta.

Sebelum kita menghadapi momen yang menggetarkan ini, akan ada tanda-tanda yang muncul sebagai peringatan bagi umat manusia. Tanda-tanda ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita untuk mempersiapkan bekal di hari yang akan datang.

Menariknya, ada banyak tanda-tanda kiamat yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, namun kita sering kali tidak menyadari bahwa waktu menuju kiamat semakin mendekat. Lalu, tanda-tanda apa saja yang kerap muncul dan mungkin terlewatkan oleh perhatian kita?

Mari kita simak pembahasan berikut ini untuk menemukan jawabannya, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber, Selasa (1/4/2025).

1. Tanda Kiamat

Menurut desakarangmojo.gunungkidulkab.go.id, tanda-tanda kiamat semakin nyata di depan mata kita, meskipun beberapa di antaranya, seperti matahari terbit dari barat, belum muncul.

Di tengah maraknya fitnah dan dusta, kita juga merasakan perputaran waktu yang semakin cepat.

Seolah-olah hari-hari berlalu dalam sekejap apa yang dulunya bisa kita selesaikan dalam sehari kini terasa mustahil.

Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa waktu akan terasa pendek, di mana setahun bisa terasa seperti sebulan, dan satu jam hanya secepat kilatan api.

Ironisnya, banyak dari kita yang tidak menyadari hal ini, terjebak dalam kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, tanpa menyadari bahwa kita tengah menghadapi salah satu tanda besar menjelang kiamat.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Tidak Menyadari kalau Itu Tanda Kiamat

Waktu seakan melesat tanpa kita sadari, dan bagi kita yang beriman, ini adalah sinyal akan datangnya kiamat.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terjebak dalam rutinitas duniawi, padahal cepatnya perputaran waktu mengingatkan kita bahwa usia kita di dunia ini semakin menipis.

Mari kita tingkatkan iman dan takwa, serta senantiasa mengingat kematian, karena hanya orang-orang yang beriman yang mampu melihat tanda-tanda kiamat dengan jelas.

Sisa waktu yang kita miliki sebaiknya dimanfaatkan untuk bertobat dan melakukan amal kebaikan, sebelum datangnya kiamat sugra maupun kubra.

Seperti yang diingatkan dalam Al-Qur’an, saat tanda-tanda Tuhan datang, tidak ada lagi gunanya iman bagi mereka yang belum beriman sebelumnya.

Jadi, mari kita siapkan diri dan menunggu dengan penuh harapan, sembari berusaha sebaik mungkin. Wallahu’alam.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – 6 Film Korea Keluarga Tanpa Ikatan Darah Penuh Haru, Ketika Hati Lebih Kuat – Beri Kehangatan Sejati

6 Film Korea Keluarga Tanpa Ikatan Darah Penuh Haru, Ketika Hati Lebih Kuat - Beri Kehangatan Sejati

Film Korea Keluarga Tanpa Ikatan Darah (credit: imdb.com)

Kapanlagi.com – Keluarga tidak selalu harus terikat oleh darah. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah menghadirkan kisah-kisah mengharukan tentang hubungan yang terbentuk dari kehangatan, kasih sayang, dan ketulusan. Dari orang asing yang bertemu secara tak terduga hingga mereka yang saling menyelamatkan, setiap cerita membawa makna.

Dalam berbagai situasi sulit, para karakter menemukan keluarga di luar hubungan biologis, membuktikan bahwa cinta dan kepedulian lebih kuat dari garis keturunan. Film-film ini tak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengajarkan arti rumah dan kebersamaan yang sesungguhnya, di mana hati lebih berarti daripada darah.

Nah, apa saja ya film-film menyentuh dan heartwarming tersebut? Berikut ini daftar film Korea keluarga tanpa ikatan darah yang wajib masuk daftar nonton!

1. BROKER (2022)

Rating 7.1 IMDb
Durasi 2 jam 9 menit
Tayang MAX
Pemain Song Kang-ho, Gang Dong-won, Bae Doona

Di tengah kerasnya hidup, sekelompok orang yang tak saling mengenal justru membentuk hubungan seperti keluarga. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini mengisahkan para “broker bayi” yang berusaha mencari orang tua baru untuk bayi terlantar, namun menemukan makna keluarga sejati dalam prosesnya.

Saat perjalanan mereka berlangsung, ikatan yang terbentuk di antara mereka semakin dalam. Dengan nuansa emosional yang kuat, film ini menggambarkan kasih sayang yang hadir bukan karena hubungan darah, tetapi karena pilihan untuk saling menjaga dan mendukung di saat sulit.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. MIRACLE IN CELL NO. 7 (2013)

Rating 8.1 IMDb
Durasi 2 jam 7 menit
Tayang Netflix, Vidio
Pemain Ryu Seung-ryong, Kal So-won, Park Shin-hye

Seorang ayah dengan keterbatasan mental dipenjara atas tuduhan yang tidak ia lakukan. Di dalam sel, para narapidana tersentuh oleh kasih sayangnya kepada putrinya dan diam-diam membantu mereka bertemu. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini menyentuh hati dengan kisah penuh kehangatan dan haru.

Saat hubungan mereka semakin erat, para tahanan menjadi seperti keluarga bagi sang ayah, melindungi dan membantunya melewati masa sulit. Dengan perpaduan humor dan tragedi, film ini mengajarkan bahwa keluarga sejati bukan hanya tentang darah, tetapi juga tentang hati.

3. MY LOVELY ANGEL (2021)

Rating 7.5 IMDb
Durasi 1 jam 41 menit
Tayang iQIYI, VIU
Pemain Jin Goo, Jung Seo-Yeon, Jang Hye-jin

Seorang pria penyendiri mendadak harus merawat seorang anak perempuan tunarungu setelah ibunya meninggal. Hubungan mereka yang awalnya canggung berkembang menjadi kasih sayang yang tulus. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini memperlihatkan bagaimana cinta bisa tumbuh bahkan di antara dua orang asing.

Dengan komunikasi yang terbatas, keduanya belajar memahami satu sama lain. Perlahan, sang pria menemukan makna hidup yang baru, sementara si anak mendapatkan figur ayah yang selama ini tidak pernah ia miliki. Kisahnya menghangatkan hati dan penuh pesan emosional.

4. A LITTLE PRINCESS (2019)

Rating 7.0 IMDb
Durasi 1 jam 44 menit
Tayang iQIYI, VIU
Pemain Im Han Bin, Kang Bo Kyung, Chun Woo Hee

Seorang wanita tua yang hidup sebatang kara tiba-tiba harus merawat seorang gadis kecil yang mengaku sebagai cucunya. Awalnya enggan, sang nenek mulai menerima kehadiran bocah itu. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini menampilkan perjalanan emosional yang hangat dan menyentuh.

Di tengah perbedaan usia dan latar belakang, mereka menemukan kenyamanan satu sama lain. Seiring waktu, hubungan mereka semakin erat, membuktikan bahwa keluarga bukan hanya soal garis keturunan, tetapi juga tentang saling memahami dan menyayangi.

5. MY PAPAROTTI (2013)

Rating 7.1 IMDb
Durasi 2 jam 7 menit
Tayang iQIYI
Pemain Lee Je-hoon, Han Suk-kyu, Oh Dal-su

Seorang gangster yang memiliki masa lalu kelam bertemu dengan remaja berbakat dalam dunia musik klasik. Meski berasal dari dunia yang berbeda, mereka membentuk hubungan seperti mentor dan murid. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini penuh inspirasi dengan nuansa persaudaraan yang mendalam.

Keteguhan hati sang remaja mengingatkan pria itu pada impian yang telah lama ia tinggalkan. Hubungan mereka berkembang menjadi ikatan emosional yang kuat, di mana keduanya saling membantu mengatasi tantangan hidup masing-masing.

6. THE BACCHUS LADY (2016)

Rating 7.2 IMDb
Durasi 1 jam 51 menit
Tayang Netflix
Pemain Youn Yuh-jung, Jeon Moo-song, Yoon Kye-sang

Seorang wanita lanjut usia yang bekerja serabutan mendapati dirinya menjadi ibu pengganti bagi anak kecil yang kehilangan orang tuanya. Film Korea keluarga tanpa ikatan darah ini menggambarkan sisi pahit kehidupan sosial, tetapi juga memperlihatkan ketulusan dalam bentuk yang tak terduga.

Di tengah hidup yang penuh keterbatasan, ia berusaha melindungi bocah tersebut dari dunia yang keras. Kisah ini memberikan gambaran menyentuh tentang bagaimana seseorang bisa menjadi keluarga bagi orang lain meskipun tak memiliki hubungan darah.

Itulah daftar film Korea keluarga tanpa ikatan darah yang bisa kalian tonton bareng keluarga. Masih banyak rekomendasi film Korea yang bisa KLovers ketahui lagi dengan membaca artikel kapanlagi.com loh. Karena, kalau bukan sekarang, KapanLagi?

KUBET – 10 Camilan Lebaran Khas Banten yang Enak dan Bikin Nagih, Disukai Para Tamu di Hari Raya

10 Camilan Lebaran Khas Banten yang Enak dan Bikin Nagih, Disukai Para Tamu di Hari Raya

Sagon kelapa (credit: cookpad/eviadr @eviadr)

Kapanlagi.com

Lebaran di Banten tidak hanya dirayakan dengan hidangan utama seperti ketupat dan opor ayam, tetapi juga dimeriahkan oleh berbagai camilan khas yang menjadi sajian khas untuk tamu. Kudapan-kudapan tradisional ini, dengan berbagai rasa dan tekstur yang unik, diwariskan secara turun-temurun dan tetap lestari hingga saat ini.

Berbagai camilan seperti emping melinjo khas Pandeglang yang renyah, sagon kelapa yang legit, hingga kue cuer hijau yang kenyal, masing-masing menyimpan cerita dan cita rasa yang menjadikannya favorit saat perayaan Hari Raya. Selain itu, ada juga kue pasung, kue tambang, getas Banten, dan ranginang yang selalu menghiasi meja tamu.

Ingin tahu camilan khas Banten apa saja yang selalu hadir saat Lebaran? Berikut adalah daftar lengkapnya yang dirangkum Kapanlagi.com, Senin (31/3).

1. Emping Melinjo, Camilan Gurih Khas Pandeglang

Emping melinjo adalah camilan yang terbuat dari biji melinjo yang ditumbuk, dikeringkan, dan digoreng hingga renyah. Dengan rasa khas yang sedikit pahit, emping tetap menjadi favorit banyak orang, terutama saat Lebaran.

Kini, emping melinjo hadir dalam berbagai varian rasa, mulai dari manis, pedas, hingga keju, yang semakin disukai oleh banyak kalangan. Emping sering dijadikan sebagai camilan atau pelengkap makanan khas Lebaran seperti opor dan semur.

Karena daya tahannya yang lama dan rasa yang unik, emping melinjo menjadi oleh-oleh khas Banten yang sering dibawa pulang oleh pemudik setelah Lebaran.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Sagon Kelapa, Manis Legit dengan Aroma Kelapa

Sagon kelapa adalah camilan khas Banten yang terbuat dari kelapa parut, tepung ketan, dan gula kelapa, lalu dipanggang hingga kecokelatan.

Dengan tekstur luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut, sagon memberikan sensasi unik saat dikunyah. Aroma kelapa yang kuat menjadi ciri khas camilan ini, menjadikannya pilihan sempurna untuk menemani teh atau kopi di Hari Raya.

Sagon kelapa tak hanya terkenal di Banten, tetapi juga di berbagai daerah Indonesia, karena rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang masih menggunakan cara tradisional.

3. Kue Cuer Hijau, Kenyal dan Gurih dari Daun Suji

Kue cuer adalah camilan tradisional khas Banten yang memiliki warna hijau alami dari daun suji. Teksturnya kenyal, hampir seperti kue lapis, namun dengan rasa gurih berkat taburan kelapa parut di atasnya.

Dibungkus dengan daun pisang, kue cuer memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang unik. Kue ini tidak terlalu manis, sehingga cocok menjadi pelengkap kudapan Lebaran yang biasanya didominasi oleh makanan manis. Di Serang, kue ini dikenal juga dengan nama cucuwer dan sering dicari oleh warga saat Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.

4. Kue Pasung Banten, Manis Legit dari Gula Merah

Kue pasung adalah camilan tradisional yang banyak ditemukan di berbagai daerah di Banten, seperti Serang, Pandeglang, dan Lebak.

Terbuat dari campuran gula merah, santan, dan tepung beras, kue pasung memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang khas. Bentuknya yang unik dikemas dalam daun pisang yang ujungnya mengerucut, mirip dengan es krim tradisional.

Beberapa varian kue pasung juga menambahkan irisan nangka atau kelapa parut, yang semakin memperkaya cita rasa dan aromanya.

5. Kue Tambang, Camilan Renyah Berbentuk Unik

Kue tambang dikenal dengan bentuknya yang menyerupai tali tambang yang dipilin. Teksturnya renyah dengan rasa manis gurih, membuatnya cocok dijadikan camilan untuk tamu saat Lebaran.

Terbuat dari campuran tepung terigu, telur, gula, dan mentega, kue tambang digoreng hingga berwarna kecokelatan dan memberikan kerenyahan yang khas. Karena tahan lama, kue tambang menjadi camilan wajib di rumah-rumah warga Banten saat Hari Raya.

Selain itu, tradisi membuat kue tambang sendiri juga masih dipertahankan oleh banyak keluarga di Banten menjelang Lebaran.

6. Kue Gipang, Manis Renyah dari Beras Ketan

Kue gipang adalah camilan tradisional khas Banten yang terbuat dari beras ketan yang dikeringkan, dicampur dengan gula merah atau gula putih hingga membentuk tekstur keras namun tetap renyah saat digigit.

Proses pembuatan gipang memerlukan ketelitian, terutama dalam pencampuran gula agar menghasilkan tekstur yang tepat. Rasanya yang manis dan sedikit lengket membuatnya sangat disukai, terutama oleh anak-anak.

Karena daya tahannya yang cukup lama, kue gipang sering dijadikan oleh-oleh khas Banten dan selalu hadir di meja tamu saat Lebaran.

7. Getas Banten, Renyah dengan Lapisan Gula yang Manis

Getas adalah camilan khas Banten yang terbuat dari tepung beras ketan, santan, dan gula, lalu digoreng hingga renyah.

Bagian luar getas dilapisi dengan gula yang mengeras, memberikan sensasi renyah sekaligus manis saat digigit. Kue ini sering disajikan dengan teh atau kopi sebagai camilan sore saat berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.

Karena rasanya yang khas dan teksturnya yang unik, getas Banten menjadi camilan yang selalu hadir dalam perayaan Hari Raya.

8. Tapai Ketan dan Kolang Kaling, Kombinasi Manis dan Segar

Tapai ketan dan kolang kaling adalah kombinasi camilan tradisional yang sering ditemukan di rumah-rumah warga Banten saat Lebaran.

Tapai ketan terbuat dari beras ketan yang difermentasi, menghasilkan rasa manis dengan sedikit sensasi asam. Kolang kaling yang direbus dengan gula memberikan rasa segar yang khas.

Perpaduan kedua makanan ini sering disajikan dalam mangkuk kecil dan menjadi camilan favorit saat Lebaran.

9. Kue Akar Kelapa, Camilan Manis yang Mirip Akar Pohon

Kue akar kelapa memiliki bentuk unik yang menyerupai akar pohon, dengan tekstur yang renyah dan rasa gurih manis yang khas.

Terbuat dari campuran tepung ketan, telur, margarin, dan gula, kue ini digoreng hingga garing dan dapat bertahan lama, menjadikannya camilan praktis yang selalu tersedia saat Lebaran.

Selain di Banten, kue ini juga populer di daerah Betawi, namun tetap memiliki cita rasa khas yang membedakannya dari versi daerah lain.

10. Ranginang, Kerupuk Ketan yang Gurih dan Renyah

Ranginang adalah camilan khas yang sering disajikan saat Lebaran di Banten. Terbuat dari beras ketan yang dikeringkan, lalu digoreng hingga mengembang, ranginang memiliki tekstur yang renyah dengan rasa gurih yang nikmat.

Ranginang biasanya disajikan dalam varian rasa original atau pedas, dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Banten.

Karena cara pembuatannya yang unik dan daya tahannya yang lama, ranginang menjadi camilan yang selalu hadir di setiap perayaan Lebaran.

11. FAQ

1. Apa saja camilan khas Banten yang selalu ada saat Lebaran?

Beberapa camilan khas Banten yang sering disajikan saat Lebaran antara lain emping melinjo, sagon kelapa, kue cuer, kue pasung, kue akar kelapa, dan kue gipang.

2. Mengapa emping melinjo menjadi camilan favorit saat Lebaran?

Karena teksturnya yang renyah dan cita rasanya yang unik, emping melinjo cocok sebagai pelengkap hidangan utama seperti opor dan semur.

3. Apa yang membuat kue pasung khas Banten berbeda dari kue lainnya?

Kue pasung memiliki rasa manis legit dari gula merah dan bentuknya unik karena dibungkus dalam daun pisang, menambah aroma khas saat disantap.

4. Bagaimana cara menyajikan sagon kelapa agar lebih nikmat?

Sagon kelapa paling lezat disajikan dalam keadaan hangat, ditemani secangkir teh atau kopi untuk menambah kenikmatan.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

KUBET – Apakah Suami Harus Memberi Izin Istri untuk I’tikaf di Masjid? Temukan Jawabannya!

Apakah Suami Harus Memberi Izin Istri untuk I'tikaf di Masjid? Temukan Jawabannya!

Ilustrasi berdoa (credit: pexels.com)

Kapanlagi.com – I’tikaf, sebuah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, menjadi momen yang istimewa, terutama di bulan Ramadhan. Aktivitas ini dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid, dengan tujuan untuk beribadah, memperbanyak doa, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Siapa pun bisa melaksanakan i’tikaf, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, bagi wanita yang sudah menikah, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dari sudut pandang syariat, sosial, serta hubungan suami istri.

Meskipun i’tikaf sangat dianjurkan, terkadang ada situasi di mana suami dapat memberikan izin atau bahkan meminta istrinya untuk menunda pelaksanaan i’tikaf jika ada kebutuhan penting dalam rumah tangga yang harus diperhatikan.

Pertanyaannya, apakah izin suami menjadi hal yang wajib dipatuhi oleh seorang istri yang ingin melakukan i’tikaf di masjid? Mari kita simak penjelasannya yang menarik ini, merujuk pada laman NU Online yang dirangkum oleh Kapanlagi.com.

1. Izin Suami terhadap Ibadah I’tikaf Perempuan

Perempuan memiliki hak untuk melaksanakan ibadah i’tikaf, sebuah praktik yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan diabadikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim melalui Sayyidatina Aisyah RA.

Dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW melakukan i’tikaf, dan setelah beliau wafat, para istri beliau melanjutkan tradisi suci ini.

Namun, terkait izin suami, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama: Mazhab Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali mengharuskan izin suami agar i’tikaf perempuan dianggap sah, sedangkan Mazhab Maliki berpendapat bahwa i’tikaf tetap sah meski tanpa izin suami, meskipun bisa jadi membawa dosa.

Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan penghormatan terhadap berbagai pandangan dalam menjalankan ibadah.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)

2. Hak Suami Menghentikan I’tikaf Istri

Dalam perdebatan mengenai penghentian i’tikaf oleh suami, para ulama menunjukkan beragam pandangan yang menarik. Sebagian besar ulama sepakat bahwa seorang suami dapat meminta istrinya untuk menghentikan ibadah i’tikaf meskipun sebelumnya telah mendapatkan izin.

Namun, Imam Malik memberikan pandangan berbeda, menegaskan bahwa suami tidak berhak meminta istrinya menghentikan i’tikaf setelah izin diberikan.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki dalam karya mereka.

Oleh karena itu, bagi pasangan suami istri, penting untuk berdiskusi dengan baik mengenai rencana ibadah i’tikaf yang ingin dijalani sang istri, sambil tetap mempertimbangkan prioritas rumah tangga mereka, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadan, mengingat ibadah i’tikaf mengharuskan seseorang untuk tetap berada di dalam masjid.


(Ayo ikuti saluran WhatsApp KapanLagi.com biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Klovers!)